28 C
Jakarta

Umrah, Ibadah atau Gengsi?

Baca Juga:

Oleh: Ashari. SIP*

Ibadah umrah kini menjadi trend. Orang beramai-ramai menjalankan ritual haji kecil ini. Umrah beda dengan haji. Semua orang tahu. Beda utamanya terletak pada ibadah wukuf di Padang Arafah bagi mereka yang naik haji. Sedangkan bagi yang umrah tidak. Waktu haji juga lebih lama, sekitar 40 hari. Umrah cukup 9-12 hari. Biaya umrah sekitar Rp25 juta sekarang. Waktunya bisa kapan saja, bebas, tidak seperti haji yang hanya bisa dilakukan bulan tertentu.

Biasanya orang mengambil momentum umrah pada  bulan suci Ramadhan. Pada bulan ini informasinya mereka yang menjalankan umrah, hampir sama dengan naik haji. Meski kota Mekkah, terlebih Kabah tidak pernah sepi oleh kehadiran jamaah yang melakukan tawaf. Ditambah untuk daftar tunggu ibadah haji kini mencapai sekitar 10 tahun. Sedangkan umrah antri juga, sekitar 2 tahun saja.

Fenomena umrah marak. Mereka yang merasa terlalu lama menunggu jatah waktu untuk naik haji, bisa memanfaatkan umrah ini. Tujuannya sama yakni kota Mekkah dan Medinah. Hakikatnya murni dan mandiri ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sehingga bukan untuk gagah-gagahan. Latah. Lebih kepada panggilan hati. Sebab pada dasarnya setiap orang yang mampu mempunyai kesempatan yang sama untuk berhaji atau berumrah ini. Pasca haji dan umrah, hasilnya tergantung masing-masing pribadi.

Ketika Artis dan Pejabat Umrah.

Belum begitu lama beberapa artis-artis ibu kota umrah. Juga para pejabat. Sebenarnya mereka juga adalah representasi. Perwakilan dari teman-teman artis, atau bahkan dari diri kita sendiri. Kadang tanpa sadar kita merasa sudah bersih, benar, karena tinggal di lingkungan komunitas yang relatif ‘putih’. Sehingga memandang dan menilai orang dengan mudah. Memberikan stigma negatif kepada mereka. Artis dengan dandanan seronok atau pejabat dengan konotasi korupsi. Berdasarkan pada hal-hal yang kasat mata saja. Sehingga kita akan mudah tergelincir (slide) dalam proses pembenaran diri. Dan ini bahaya, sesungguhnya.

Banyaknya artis yang umrah atau haji sekalipun, mestinya kita pandang sebagai trend positip menuju kearah yang lebih baik. Bahwa niat mereka apa, hanya pelaku dan Allah Swt saja yang tahu. Seseorang akan mendapatkan pahala dari apa yang telah mereka usahakan. Tidak mungkin seseorang menanggung dosa atau kesalahan yang dibuat oleh orang lain. Ayatnya – Laha Ma kasabat waalaiha mak tasabat. (Qs. Al-Baqarah ) .Tidak mungkin usaha kita akan tertukar, oleh usaha orang lain.

Orang boleh saja umrah atau haji beberapa kali.Tapi niat suci hanya Allah dan pelakunya yang tahu.Maka kita apapun profesi sudah selayaknya kita persiapkan untuk dapat melaksanakan umrah dan haji ini. Namun yang lebih penting dari semua itu adalah imbas dari ritual ibadah tersebut.Memang tidak ada yang sempurna manusia, selama ini yang bisa kita lakukan adalah usaha untuk menuju ke arah kebaikan, bahwa usaha itu belum berhasil – Allah akan memandang usaha kita, bukan hasil akhir yang kita peroleh.

Maksimalkan Usaha

Sekarang yang lebih penting adalah memaksimalkan usaha kita dengan penuh harap ridho-Nya. Tidak peduli apakah usaha yang kita lakukan akan berhasil. Dinilai orang lain atau tidak. Setiap orang mempunyai jalan hidupnya sendiri.Kesombongan dan keangkuhan yang kita miliki hanya akan menghapuskan pahala yang sedikit ini. Sebab, Rasul pernah bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada seberat biji atom kesombongan,” (HR.Thabrani).

Kita hati-hati benar dengan sikap ini, sebab sifat sombong atau takabur dan teman-temannya selalu akan dihembuskan oleh syetan. Tujuan awalnya merasa diri kita lebih dari orang lain.Yang berimbas mengecilkan peran orang lain.

Artis umrah. Jangan dicemooh. Pejabat korup umrah, janganlah kita memicingkan sebelah mata. Kita bukan malaikat yang berhak menilai sikap, niat dan perilaku manusia. Sebab bisa jadi kalau kita nanti umrah atau haji sekalipun, tidak ada jaminan bahwa amalan yang kita lakukan itu akan diterima oleh Allah SWT. Sebab apa yang kita lakukan akan berimbas kepada diri kita sendiri. Artinya kalau kita berbuat baik, hukumnya akan berimbas kepada diri kita sendiri.  Justru umrah artis dan pejabat korup bisa kita jadikan sebagai momentum untuk melecut diri lebih baik lagi. Dan lebih memantapkan iman kita kepada Allah SWT, sebab ada hadits yang mengatakan bahwa Allah Swt tidak pernah menjamin bahwa iman itu akan selalu bersemayam dalam diri kita, kecuali diri kita mengusahakannya. Sekian

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!