SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menyelenggarakan Masa Ta’aruf (Masta) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2025 sebagai ajang pengenalan kehidupan kampus bagi ribuan mahasiswa baru. Kegiatan ini akan berlangsung mulai 18 hingga 25 Agustus 2025 dengan rangkaian acara yang melibatkan seluruh elemen civitas academica UMS.
Wakil Rektor I UMS, Prof. Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D., mengungkapkan bahwa Masta tahun ini menjadi momentum penting untuk memberikan gambaran utuh tentang kehidupan di kampus.
“Kita ingin penyambutan mahasiswa baru benar-benar menghadirkan suasana inklusif, memperkenalkan lingkungan akademik, dan mengajak seluruh dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa terlibat aktif. Pada grand opening nanti, kita akan menghadirkan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang juga alumni UMS, untuk memberikan motivasi terbaik bagi mahasiswa baru,” ujar Ihwan Susila, Jumat (15/8).
Selain itu, mahasiswa baru akan diperkenalkan pada teknologi pembelajaran digital melalui SPADA UMS, serta berkesempatan mengikuti expo Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) guna mengembangkan minat, bakat, dan prestasi di berbagai bidang.
Direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Talenta Inovasi (DKPTI) UMS, Ir. Ahmad Kholid Alghofari, S.T., M.T., menambahkan bahwa tahun ini UMS menyambut hampir 8.000 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kita tunjukkan bahwa UMS adalah kampus inklusif yang menerima keberagaman budaya dan adat. Meski tanggal 18 Agustus adalah libur, semangat juang 45 akan kita bawa dalam penyambutan ini, agar UMS tetap menjadi kampus mencerahkan, unggul, dan mendunia,” jelasnya.
Ketua Masta 2025, Dr. Marisa Kurnianingsih, S.H., M.H., M.Kn., menjelaskan bahwa rangkaian acara akan diawali dengan grand opening pada 18 Agustus, dilanjutkan Masta Universitaria pada 19 Agustus, Masta ke-IMM-an di masing-masing fakultas, dan ditutup dengan expo UKM pada 25 Agustus 2025. Tema Masta tahun ini menekankan pentingnya pengasahan talenta mahasiswa menuju prestasi.
“Mahasiswa UMS tidak hanya dibekali ijazah dan nilai, tetapi juga kompetensi hard skill dan soft skill. Prestasi menjadi bekal penting menghadapi dunia kerja, apalagi di era teknologi modern dan kecerdasan buatan (AI). Mahasiswa harus memanfaatkan teknologi sebagai alat, bukan menjadi alat dari teknologi itu sendiri,” tambah Sekretaris Panitia Masta, Noor Alis Setiyadi, S.KM., M.K.M., Ph.D.
Dengan semangat kebersamaan dan pengembangan potensi, lanjut Noor Alis Setiyadi, acara Masta 2025 ini dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa baru untuk berprestasi, mengukir karya, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. (*)
