27.3 C
Jakarta

Universitas Yatim ASEAN Segera Dibangun di Indonesia

Baca Juga:

JAKARTA – Yayasan Wakaf Pendidikan Anak Yatim dan Miskin (Yawatim) ASEAN tengah mempersiapkan pendirian Universitas Yatim ASEAN. Kampus yang berada di Kabupaten Kampar, Kepulauan Riau tersebut disiapkan bagi anak-anak yatim dan anak miskin dari seluruh wilayah Indonesia.

Universitas Yatim ASEAN, adalah sebuah kampus dengan konsep pendidikan terintegrasi (integrated campus) yang memiliki banyak keunggulan. Berdiri diatas lahan seluas 130 hektar, Universitas Yatim ASEAN rencananya akan memiliki ruang kuliah yang representatif, kurikulum yang modern hingga laboratorium tempat anak-anak magang kerja serta dosen pengajar yang berkualitas termasuk asrama bagi mahasiswa.

“Universitas ini kami siapkan khusus untuk memberikan akses lebih baik bagi pendidikan anak-anak yatim dari berbagai wilayah di Indonesia dan negara-negara lainnya,” kata Presiden Yawatim ASEAN Dato’ Prof. Dr, Tengku Mahmud Bin Mansor, di sela peluncuran Wakaf Pendirian Universitas Yatim ASEAN sekaligus peresmian kantor Yawatim Asean di Jalan H Syahrin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (12/5). Dalam acara tersebut dilakukan pula pemberian santunan bagi anak yatim.

Menurutnya, pendidikan adalah hal terbaik yang harus dilakukan untuk meningkatkan harkat, martabat dan derajat anak yatim serta anak miskin. Melalui pendidikan, mereka bisa mendapatkan bekal untuk menyongsong masa depan.

“Kami ingin memberikan pendidikan yang baik agar anak-anak yatim bisa menjadi pegawai pemerintah, pegawai swasta maupun berwirausaha,” kata Tengku Mahmud.

Ia mengingatkan sejatinya, menjadi yatim adalah sebuah ketentuan dari Allah. Tidak perlu ada yang disalahkan ketika orangtua mereka entah ayahnya, entah ibunya atau malah keduanya meninggal dunia saat anak-anak masih berusia belia.

Hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat adalah bersama-sama membantu anak yatim. Tidak hanya soal makan, tempat tinggal dan kebutuhan primer lainnya, tetapi juga soal pendidikan.

Tengku Mahmud mengatakan Universitas Yatim ASEAN adalah sebuah bentuk kepedulian masyarakat terhadap anak-anak yatim dan miskin di Indonesia.

Lahan seluas 130 hektar yang akan dijadikan Universitas Yatim Asean tersebut diakui Mochamad  Kholiq, Ketua Yawatim, merupakan wakaf dari keluarga Hasyim Majdi, warga Pekan Baru Riau. Lahan tersebut sebelumnya merupakan perkembunan kelapa sawit.

Dari 130 hektar lahan yang disiapkan, 50 hektar diantaranya saat ini sudah dibersihkan. Diharapkan sekitar bulan Juli-Agustus 2018, peletakan batu pertama pembangunan kampus Universitas Yatim ASEAN sudah bisa dilakukan.

Sementara itu, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Kemensos Harry Z Soeratin menyampaikan apresiasinya terhadap Yayasan Yawatim terkait rencana pembangunan Universitas Yatim ASEAN.  Menurutnya membangun kampus diatas lahan 130 hektar adalah suatu rencana yang luar biasa.

“Sebab selama ini, kampus yang ada dibawah naungan Kemensos paling luas hanya 10 hektar. Rata-rata hanya 3 hektar. Ini 130 hektar,” katanya.

Diakui, menangani anak yatim memang menjadi tugas negara seperti diamanahkan oleh UUD 1945. Tetapi masyarakat tentu diharapkan peranannya agar pemeliharaan anak yatim dan anak miskin menjadi lebih optimal.

Sementara itu Drs H Nur Yasin, Kasie Sarpras Kementerian Agama mengatakan keberadaan Universitas Yatim ASEAN ini nantinya akan melengkapi perguruan tinggi yang berada dibawah kelola dan pengawasan Kemenag. Dimana saat ini Kemenag mengelola 58 perguruan tinggi Islam.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!