JAKARTA, MENARA62.COM – Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengingatkan kembali masyarakat pentingnya untuk jaga jarak. Sebab beberapa kasus ditemukan COVID-19 tidak menampakkan gejala pada penderita.
“Banyak sekali kasus positif mengandung virus ini justru pada orang-orang yang terlihat sakit ringan tidak terlihat sakit berat,” kata Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (25/3/2020).
Bahkan, Yurianto menuturkan, pada beberapa data yang dimiliki tim penanganan COVID-19, nampak penderita positif terjangkit virus yang awalnya muncul di Wuhan, China itu tidak bergejala sama sekali sehingga seakan-akan pasien merasa tidak sakit.
Yurianto mengungkapkan percikan langsung yang mengenai saluran nafas orang sehat dari penderita positif virus yang sangat memungkinkan untuk memunculkan penyakit.
“Inilah penting mengapa kita harus menjaga jarak di rumah maupun berada di luar rumah setidaknya kita harus memiliki jarak lebih dari satu setengah meter,” ujar Yurianto.
Selain itu, cairan tubuh dari orang terjangkit virus corona yang menempel pada bagian barang juga akan menular kepada orang tidak terjangkit.
Dituturkan Yurianto, sentuhan tangan pun akan menjadikan media untuk penularan sehingga masyarakat harus membiasakan cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir sesering mungkin.
“Mestinya ini bukan pekerjaan yang sulit, kami sangat berharap bahwa peran serta masyarakat bukan hanya melaksanakan kebiasaan menjaga jarak tetapi juga selalu mengingatkan orang lain untuk menjaga cara cuci tangan ini,” tutur Yurianto.
Yurianto menuturkan cara tersebut menjadi kekuatan yang mendasari semua upaya dari pencegahan dan pengendalian penyakit COVID-9.
Hingga Rabu (25/3) tercatat sebanyak 750 kasus positif COVID-19 di Indonesia atau bertambah 105 kasus dari sehari sebelumnya serta bertambah tiga orang meninggal dunia menjadi 58 orang. Selain itu tercatat satu orang sembuh sehingga total yang sembuh dari penyakit tersebut sebanyak 31 orang.