30.4 C
Jakarta

3 Kegiatan Untuk Menjadikan Madrasah Berkah

Baca Juga:

Oleh: Suhardi

MENARA62.COM-Saat mengakhiri shalat, kita diajarkan oleh Rasulullah untuk mengucapkan salam seraya menengok ke kiri dan kanan. Ini bermakna bahwa setelah kita melaksanakan ibadah shalat sebagai aktivitas mendekatkan diri kita kepada Allah, maka tugas kita diantaranya adalah menebarkan keberkahan kepada sesama manusia yang ada di kira dan kanan kita. Kita bisa melakukannya melalui disiplin ilmu kita, skill kita, tenaga kita, dan termasuk posisi kita sebagai kepala madrasah. Oleh karena itu, sebagai kepala madrasah, kita harus membuat dan mengembangkan program atau kegiatan yang bisa mendatangkan keberkahan.

Pertanyaannya adalah apa yang dimaksud dengan berkah atau keberkahan dan program atau kegiatan madrasah apakah yang bisa mendatangkan keberkahan dari Allah Swt?

Berkah atau barokah secara sederhana bisa dipahami sebagai bertambahnya kebaikan dan kemanfaatan. Bisa juga dipahami sebagai tetapnya kebaikan ilahi pada sesuatu atau seseorang. Itulah sebabnya ada tempat berkah, waktu berkah, dan orang yang berkah (diberkahi). Mekkah dan Madinah adalah tempat yang berkah, Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, dan Rasulullah adalah pribadi yang juga penuh berkah atau diberkahi oleh Allah Swt.

Orang-orang yang menebarkan kebaikan—Kata Mujahid—juga bisa disebut sebagai orang yang barokah, yaitu yang diberkahi atau orang yang mendapatkan keberkahan. Oleh karena itu, sangat relevan apa yang disabdakan Rasulullah yaitu, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain (Khoirunnnas anfa’uhum linnas)”.

Al-Qur’an sendiri adalah Kitab yang penuh berkah (QS 6:92). Oleh karena itu, maka yang membacanya, mengamalkannya, apalagi juga mengajarkan atau mendakwahkannya niscaya akan mendapatkan keberkahan. Rasulullah juga adalah pribadi yang diberkahi karena beliau sendiri dihadirkan oleh Allah ke bumi ini sebagai rahmat bagi seluruh alam (QS 21:107). Oleh karena itu, maka mengikuti sunah-sunnahnya juga akan mendapatkan keberkahan.

Dengan demikian dikatakan bahwa untuk bisa mendapatkan keberkahan, maka kita perlu mengembangkan berbagai bentuk kebaikan yang diajarkan oleh al-Qur’an maupun Rasulullah melalui sunnah-sunnahnya. Pertanyaannya adalah program dan kegiatan apakah yang diajarkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah yang bisa dikembangkan dalam mengelola madrasah, sehingga kita bisa mendapatkan keberkahan.

Setidaknya ada 3 hal yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan keberkahan dalam mengelola madrasah.

Pertama, membaca al-Qur’an. Seperti dijelaskan di atas bahwa al-Qur’an adalah kitab yang penuh berkah. Oleh karena itu maka yang terkait dengan al-Qur’an juga akan mendapatkan keberkahan. Rasulullah bersabda, Sebaik-baik diantara kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya (kepada orang lain). Mempelajari al-Qur’an setidaknya bisa dalam bentuk membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan kandungan al-Qur’an. Sedangkan mengajarkannya kepada orang lain berarti mengajarkan orang lain untuk bisa membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan al-Qur’an. Inilah yang disebut dengan mendakwahkan al-Qur’an kepada orang lain.

Tingkat keberkahan dalam belajar dan mengajarkan al-Qur’an sangat ditentukan oleh tingkat atau kualitas pengamalannya.. Oleh karena agar kita bisa mendapatkan keberhakan yang optimal dari belajar dan mengajarkan al-Qur’an, maka yang harus kita lakukan adalah melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Dalam makhfudhat dijelaskan man jadda wa jada, artinyya barang siapa yang bersungguh-sungguh dalam berusaha maka ia akan mendapatkan dari apa yang diusahakan. . Oleh karena itu, sudah saatnya setiap madrasah berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitasnya dalam kegiatan yang terkait dengan belajar dan mengajarkan al-Qur’an. Dengan demikian, niscaya akan mendapatkan keberkahan secara optimal.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!