# Surat Pendek dari Atas Bukit
Sebulan di pondok. Sekembalinya dari libur semester. Kami saling menahan untuk tidak saling bertemu. Sesekali aku dan istri lihat photo Rohman di grup wali santri karena ustdaznya share kegiatan. Biasa kami menyebut kalau mendapatkan foto tiba-tiba, sama dengan bagai mendapatkan durian runtuh. Keberuntungan. Setelah itu, biasanya wali yang saling masuk di grup dengan harapan sekali dua kali, anaknya bisa muncul. Meski tentu tidak memaksanya. Dengan nada bercanda biasanya mereka merajuk ke para musrif dengan : mana kegiatan yang lain tadz. Atau mana durian runtuh yang lain tadz. Kalau sudah demikian biasanya, meski tidak pasti, foto kegiatan santri bermunculan.
Lepas Ashar, saat masih sibuk dengan tugas-tugas kantor. Suara HP di sebelah komputer bergetar. Aku buka dari Ustadz Agus Jimin. Isinya berupa foto surat dari Rohman. Satu lembar penuh tanpa sisa. Bahkan tidak ada tempat kosong sedikitpun yang tidak diisi oleh tulisan Rohman. Seolah ngirit. Gak mau pakai halaman berikutnya. Rohman mungkin berpikir, cukup gak cukup satu halaman.
Aku hafal bener dengan tulisanya. Yang besar-besar. Tegak. Memang tidak terlalu bagus, namun aku cukup bisa membacanya. Pelan-pelan aku baca surat dari atas bukit Pajangan itu. Karena diphoto dalam suasana terang matahari, maka ada beberapa bagian yang kurang jelas, karena tertutup gelap. Tapi sekali lagi, aku bisa membacanya. Ditulis dengan tinta hitam diatas kertas bergaris
Selengkapnya:
Bismillahirrahkamirrahim (ditulis dengan tulisan Arab).Â
   Assalamualaikum.wr.wb.
   Pak & Buk. Rohman minta maaf selama Rohman di rumah, selalu menyakiti hati ibu dan bapak. Sekarang Rohman baru sadar bahwa yang dilakukan Rohman di rumah itu hanya kesenangan sesaat yang tidak ada manfaatnya di akhirat nanti. Rohman minta didoakan agar dimudahkan dalam banyak urusan dan dimudahkan dalam mencapai target. Rohman juga minta ridha dari Ibu dan bapak, karena ridho orang tua adalah ridha-Nya Allah swt.
  Buk dan Pak, kalau ada waktu minta kiriman :  1. Milo bubuk 1 renteng (ada coretan-nya)   2. Hilo Teen, jangan hilo school, karena hilo teen, bikin tinggi badan  3. Titipan Fatah ( temannya satu kamar, dituliskan juga disini, biar ngirit ): Dancow dan Energen 1 renteng ( coklat semua)  4. Makanan buat nampan ( Ikan kecil2 yg agak banyak dan usus, kalau bisa)  5. Makanan yang ada di rumah, yang agak banyak. Blek tanggo nabati. Pokoknya blek yang ada di rumah dibawa ke sini 6. Roma kelapa 2, Frisian Flag seadanya. 7. Beng-beng, Pilus 1/2 renteng. Sari Gandum, Mie Sedar/Indomie ( 5 goreng+5 kuah )
8. Mie gelas, 1 renteng, Permen Kiss yang ungu, Mie Gelar renteng
Makasih pak buk. Kalau misal terlalu banyak dikurangi gak papa. dikirim lewat kurim kurir gak papa.
Untuk uang tabungan bulan ini gak usah dikirim gak papa, pak. Sudah sebagai gantinya ini.
Wassalamualaikum wrwb.
Dua tiga kali aku baca. Tidak terasa air mata meleleh juga. Pecah dan jatuh membasahi keybord komputer kantor. Air mata satu-satu, lama-lama deras mengalir. Guratan wajah Rohman makin teringat jelas. Senyumnya, sesaat kemudian teringat kenakalannya. (bersambung )
 Â