JAKARTA, MENARA62.COM – Penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya berdasarkan data BPS tahun 2020, penduduk lansia berjumlah 26,82 juta jiwa atau setara dengan 9,92% dari populasi penduduk, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya yang tercermin dari peningkatan usia angka harapan hidup penduduk Indonesia. Dengan kenaikan jumlah lansia yang begitu besar. Hal ini menjadi tantangan dalam aspek kehidupan baik kesehatan, ekonomi, sosial dan lingkungan.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti mengatakan agar menjadi lansia yang tangguh, sehat, aktif, produktif serta bermartabat, maka perlu adanya dukungan pemerintah, kalangan swasta, dan Lembaga swadaya masyarakat agar mencapai tujuan tersebut.
“Hari Lansia Internasional diperingati setiap tanggal 1 Oktober di seluruh dunia. Peringatan hari lansia ini dicetuskan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesejahteraan lansia di sekitarnya dan sebagai momentum untuk mengapresiasi semangat dan peran penting menjalankan kehidupan yang layak bagi lansia Indonesia,” ujar Nopian saat membuka Webinar “Digital Equity for All Ages” dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Internasional Tahun 2021 yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (21/10).
Peringatan kali ini sangat berbeda pada tahun-tahun sebelumnya karena pandemik covid-19, lanjut usia merupakan kelompok rentan yang paling terinfeksi namun kebutuhan informasi dan edukasi untuk lansia sangat meningkat mengingat usia rentan tidak banyak beraktivitas dan mobilitas di luar rumah. Hal ini meningkatnya teknologi digital, namun lansia memliki keterbatasan pengguna internet.
“Dalam era revolusi industri 4.0 masyarakat melibatkan internet sebagai aspek kehidupan sehingga diharapkan berkembang teknologi dapat menciptakan nilai baru dan menyelesaikan permasalahan sosial dengan bantuan teknologi digital yang canggih. Di samping itu juga manusia mampu bersinergi sebagai produktivitas dan ekulibitas yang baik. Berdasarkan data Bappenas tahun 2020 lansia yang mengakses teknologi informasi masih sangat terbatas, yaitu 11,4 % lansia yang aktif dalam menggunakan internet,” lanjut Nopian.
Pada kesempatan yang sama Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan menerangkan, akses internet saat ini kita sudah mencapai 202,7 Juta penduduk, atau masyarakat Indonesia yang sudah dapat mengakses internet 73%, namun memang masih didominasi oleh kaum muda.
Menurut data dari Bank Dunia, menunjukkan penduduk yang lebih muda dapat lebih aktif secara digital ketimbang penduduk yang lebih tua. Bicara dari pusat data menunjukkan bahwa tingkat penggunaan teknologi dan internet penduduk lanjut usia masih rendah terutama untuk penduduk lansia didaerah pedesaan.
“Lansia ini banyak menjadi target dari keberadaan teknologi digital seperti penipuan, termakan hoax dan ini kita perlu melakukan langkah-langkah antisipasi supaya warga lansia kita dapat produktif dan merasa aman dalam beraktifitas di ruang digital. Bekerjasama dengan BKKBN menarget supaya lansia kita juga teredukasi dan paham apa itu ruang digital dan bagaimana beraktifitas di ruang digital,” ujar Samuel.
Selanjutnya Nopian juga mengatakan, internet tidak dapat di pisahkan oleh banyak kalangan masyarakat termasuk lansia karena untuk mencari kebutuhan informasi maupun berkomunikasi.
“Semoga dengan adanya Webinar Digital Equity for All Ages dalam rangka hari lanjut usia internasional tahun 2021 dapat memberikan wawasan dan pengetahuan untuk lebih memberikan perhatian kepada lansia di era digital ini. Diharapkan dimasa yang akan datang banyak berkembang aplikasi dan teknologi digital untuk lansia agar berdampak yang baik untuk menjadi lansia yang sejahtera, sehat, mandiri, dan bermartabat,” tutup Nopian