26.7 C
Jakarta

Uhamka Kini Miliki Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka (Uhamka) kini memiliki Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia. Izin pembukaan Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia tersebut diterima secara resmi melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 494/E/O/2021 tentang izin pembukaan Program studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia.

SK Mendikbudristek tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III  Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Prof. Dr. Gunawan Suryoputro., M.Hum didampingi oleh Badan Pembina Harian Uhamka.

Ketua LLDIKTI Wilayah III DKI Jakarta dalam arahannya mengatakan bahwa dengan adanya program studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia di Uhamka ini, tentu akan membantu LLDIKTI wilayah III untuk memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU). “Ini sekaligus menjadi semangat bersama untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan,” tutur Prof Agus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/11/2021).

Rektor Uhamka Prof. Dr. Gunawan Suryoputro ketika dikonfirmasi menyampaikan rasa syukurnya, pada akhirnya Uhamka memiliki Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia. “Alhamdulillah, kami Uhamka sudah lama menunggu kabar baik ini dan kebetulan bertepatan dengan Milad Uhamka ke-64 tentu menjadi kado istimewa bagi kami sebagai universitas pertama di DKI Jakarta yang memiliki Program Studi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia,” ujarnya.

Rektor juga berjanji menjalankan amanah pemerintah untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan menghasilkan lulusan yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial untuk mewujudkan peradaban berkemajuan. “Insyaa Allah kami siap menjalankan amanah dari Mas Menteri. Visi kami sebagai kampus yang mewujudkan propethic teaching university membawa kami untuk terus berinovasi dan bergerak maju menyesuaikan diri dengan zaman,” jelas Rektor.

Rektor menambahkan bahwa saat ini jumlah doktor di Indonesia masih sedikit, bahkan dosen yang bergelar S3 pun masih belum mampu memenuhi target 21% atau sekitar 58,000 dosen yang bergelar doctor. Apalagi yang bukan dosen atau doktor dalam ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia yang masih sangat minim dan tentunya akan mempengaruhi kualitas pendidikan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!