YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Jagad kebudayaan khususnya dunia peran dan teater tanah air berduka, kali ini salah satu pelopor teater yang juga sosok seniman berkarakter serta sutradara handal Azwar AN berpulang diusianya yang ke-84 pada Senin dinihari 27 Desember 2021.
Dilansir dari laman Caknun.com, Emha Ainun Nadjib, mengenal almarhum sebagai orang yang baik. “Azwar AN adalah orang baik dan hamba Allah yang soleh sepanjang hidupnya. Beliau dipanggil Allah ketika sedang diproses gagasan terakhir beliau berupa Pementasan Teater berjudul Mlungsungi yang akan digelaroleh Reriungan Teaterawan Yogya akhir Maret 2021 di Taman Budaya Yogya”.
Naskah yang akan dipentaskan tersebut membawa pesan bahwa manusia dan bangsa ini bisa berubah ke arah yang lebih baik dan bermetamorfosa menjadi lebih maju dan beradab.
Berpulangnya Azwar AN dihantarkan oleh segenap keluarga besar Teater Alam, Bengkel Teater Yogyakarta, para seniman, sastrawan dan budayawan Yogyakarta seperti Emha Ainun Nadjib, Jujuk Prabowo serta masyarakat dari rumahnya Jalan Sawo 1 No.06 Griya Wirokerten Indah, Banguntapan, Bantul.
Dari tangan dinginnya pelopor teater kontemporer di Indonesia ini telah lahir ratusan seniman dan pelaku teater yang telah menjadi sosok besar yang berkiprah di jagat kesenian di seantero Nusantara.
Dalam kehidupan kemasyarakatan Azwar AN beliau adalah sosok adalah tokoh yang bersahaja dan hangat dalam bermasyarakat dan juga berperan besar dalam pembangunan masjid di Wirokerten Bantul. Hendro Plered pelaku seni dan pemilik radio Swadesi menyampaikan “ Kat- katanya yang selalu saya ingat bahwa seorang seniman itu harus disiplin, kreatif, dan harus punya diversifikasi usaha.”
Teater Alam, satu nama yang lekat dengan Azwar AN di mana kelompok teater senior di Yogyakarta yang dibentuk pada 1972 serta masih eksis dan bertahan sampai kini berkiprah di dunia kesenian.
Pria kelahiran Palembang, 6 Agustus 1937 dengan nama lengkap Adhikrama Azwar AN ini telah jatuh cinta dengan dunia teater sejak remaja. Pengalaman pentasnya di berbagai pertunjukan di Lampung kemudian mengantarkan jalinan hidupnya untuk masuk Yogya, ibukota kebudayaan pada tahun 1962 yang mengasahnya dengan pergaulan banyak seniman besar, awalnya Azwar bergabung dengan Teater Muslim pimpinan Mohammad Diponegoro.
Azwar menapaki dunia teater mulai tahun 1954. Awalnya ia bergabung dengan Teater Raden Intan, sebagai pemain sekaligus merangkap sutradara sebelum pindah ke Yogyakarta. Ia pernah menjabat sebagai ketua PARFI Yogyakarta dan bergabung bersama Rendra dalam ‘Bengkel Teater Rendra’ pada tahun 1969.
Bersama ‘Bengkel teater Rendra’ ia ikut mementaskan sejumlah lakon yakni Oedipus Rex, Hamlet, Machbet, Qasidah Al Barzanji, Modom-modom, Menunggu Godod, dan Dunia Azwar. Tahun 1972, Azwar memutuskan keluar dari ‘Bengkel Teater Rendra’ dan kemudian mendirikan ‘Teater Alam’.
Seniman teater dan film kawakan Yogya ini menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) atas dedikasinya di bidang kesenian dimana penghargaan diberikan oleh Kemendikbud Pusat pada 2020 dalam kategori Pelopor, Pencipta dan Pembaharu dunia kreatif yang digelutinya.
Bang Azwar, Selamat menghadap kepada sang Maha Sutradara Kehidupan …