28.8 C
Jakarta

Kemenristek Dikti Luncurkan Tiga Skema Beasiswa Bagi Dosen

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Tingkatkan jumlah tenaga pendidik atau dosen serta ilmuwan yang kompetitif, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) melalui Direktorat Sumber Daya Iptek Dikti (SDID) luncurkan tiga skema beasiswa. Program beasiswa tersebut diperuntukkan bagi dosen di perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta maupun perguruan tinggi negeri baru.

“Mutu dan kompetensi dosen akan menentukan output lulusan sekaligus reputasi suatu perguruan tinggi,” papar Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Ali Ghufron Mukti, Senin (5/6/2017).

Tiga skema beasiswa bagi dosen tersebut adalah yakni Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN), Beasiswa Afirmasi untuk Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTNB), dan Beasiswa Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Adapun kuota yang diberikan, yakni 1.000 penerima untuk BPP-DN, 150 penerima beasiswa Afirmasi PTNB, dan 250 beasiswa PMDSU.

“Sampai 2021 lebih dari 6.000 dosen akan pensiun. Oleh karena itu, beasiswa ini menjadi terobosan untuk meningkatkan kapasitas dosen dan mencetak sumber daya iptek dikti dari sarjana unggul,” lanjutnya.

Ghufron menjelaskan, beasiswa jenjang S-2 untuk dosen tetap yang memiliki NIDN atau NUPN diberikan melalui skema beasiswa Afirmasi PTNB. Sedangkan BPP-DN diberikan kepada dosen di lingkup Kemristekdikti untuk menempuh jenjang S-3. Tak hanya itu, tersedia juga beasiswa dosen ke luar negeri, yakni dilakukan melalui skema Dikti Funded Fulbright ke Amerika Serikat (AS) untuk 50 penerima, OeAD dengan Austria untuk 10 penerima, dan Newton Fund dengan Inggris untuk delapan penerima.

“Untuk ketiga beasiswa dalam negeri, yaitu BPP-DN, Beasiswa Afirmasi, dan PMDSU sudah mulai dibuka pendaftarannya 5 Juni sampai dengan 30 Juni 2017,” tuturnya.

Khusus untuk beasiswa PMDSU, imbuh Ghufron, akan diberikan kepada fresh graduate yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi seorang doktor dengan masa pendidikan selama empat tahun. Pada program ini, sarjana unggul tersebut dituntut menghasilkan minimal dua publikasi hasil riset di jurnal internasional.

“Fasilitas pendanaan beasiswa PMDSU berupa hibah penelitian untuk mahasiswa sebesar Rp50-60 juta per tahun dan mendapat bimbingan penulisan publikasi ke luar negeri. Bagi promotor, mereka akan difasilitasi kerjasama SAME PMDSU ke perguruan tinggi atau lembaga luar negeri,” tandasnya.

Data menyebutkan saat ini, tercatat 34.933 dosen di Indonesia masih berkualifikasi S-1. Sedangkan jumlah profesor baru 5.389 orang. Padahal, idealnya seharusnya Indonesia butuh 22 ribu profesor.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!