27.4 C
Jakarta

Rektor Unkris Ajak Sivitas Akademika Rawat Kemerdekaan melalui 10 Nilai-Nilai Penting Ini!

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Rektor Universitas Krisnadwipayana Dr. Ir Ayub Muktiono mengajak sivitas akademika Unkris untuk merawat dan melestarikan kemerdekaan dengan sebaik-baiknya melalui pembangunan dan jalan kehidupan masing-masing. Hal itu disampaikan Rektor saat memimpin upacara Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, yang digelar di halaman utama kampus Unkris, Kamis (17/8/2023).

“Jangan kita malah menggerogoti nilai kemerdekaan negara Indonesia yang kita cintai ini. Korupsi, terorisme dan narkotika adalah bentuk-bentuk perbuatan yang menggerogoti kemerdekaan Indonesia,” kata Rektor di hadapan jajaran pimpinan Unkris, dosen, karyawan dan mahasiswa.

Merujuk tema nasional peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78 tahun ini yakni Terus Melaju untuk Indonesia Maju, Rektor mengajak seluruh civitas akademika Unkris dapat mengambil hikmah dan nilai-nilai dari kemerdekaan RI ini guna bersama-sama membangun Unkris. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain, pertama nilai kemerdekaan dan kedaulatan.

“Peringatan HUT Kemerdekaan ke-78 ini mengajarkan pentingnya kemerdekaan dan kedaulatan bagi suatu bangsa. Nilai ini mengingatkan kita untuk terus menjaga dan menghargai hak-hak dasar setiap individu dan negara dalam menentukan nasib sendiri,” tuturnya.

Demikian pula dengan Unkris yang juga memiliki hak untuk maju dan berdaulat untuk menentukan kemajuannya dengan memiliki warna dan jatidiri sebagai kampus unggul.

Nilai kedua adalah patriotisme dan nasionalisme. Menurut Rektor, perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan mengajarkan nilai patriotisme dan nasionalisme yang kuat. Karena itu wajib bagi kita untuk terus belajar mencintai tanah air, menghormati simbol-simbol nasional, dan berkontribusi positif dalam membangun negara.

Rektor Unkris Ayub Muktiono menyerahkan penghargaan kepada dosen dan karyawan terbaik (ist)

“Didalam Unkris kita juga wajib berjuang mewujudkan visi Unkris menjadi unggul, kita semua juga wajib untuk mencintai almamater Unkris,” tambahnya.

Nilai ketiga adalah kerja keras dan pengorbanan. Sejarah kemerdekaan Indonesia dipenuhi dengan kisah pahlawan dan pejuang yang berjuang keras dan berkorban demi meraih kemerdekaan. Ini mengajarkan pentingnya semangat kerja keras, tekad, dan pengorbanan dalam mencapai tujuan.

Untuk mewujudkan Unkris unggul, lanjut Rektor, juga diperlukan kerja keras dan pengorbanan. “Pepatah leluhur menyatakan Jer Basuki mowo Beyo.. tidak ada hasil yang baik tanpa kerja keras dan pengorbanan, ini adalah harga yang harus kita berikan untuk Unkris unggul,” tambahnya.

Nilai keempat adalah persatuan dan keragaman. Bahwa kemerdekaan juga dari adanya keragaman budaya, suku, agama, dan bahasa yang ada di Indonesia. Nilai persatuan dan kesatuan bangsa menjadi penting, di mana meskipun beragam, kita dapat hidup bersama dalam harmoni.

“Di Unkris juga sangat beragam suku, agama, warna dan budaya. Namun jangan karena keberagaman menimbulkan perpecahan dan perselisihan,” tukas Rektor.

Nilai kelima adalah gotong royong dan solidaritas. Rektor mengingatkan pada masa perjuangan dan revolusi kemerdekaan, semangat gotong royong dan solidaritas tercermin dalam semangat perjuangan bersama menuju kemerdekaan, seluruh rakyat bahu-membahu. Nilai seperti ini juga sangat penting dalam membangun UNKRIS, ada sikap yang peduli dan saling membantu,Gens Una summus, kita adalah sesame keluarga Krisnadwipayana.

Nilai keenam adalah mengambil hikmah dari sejarah. Peringatan kemerdekaan menurut Rektor, mengajarkan pentingnya menghormati sejarah dan mengambil pelajaran darinya. Melalui pemahaman tentang masa lalu, kita dapat menerapkan perubahan positif dalam masyarakat dan bernegara.

Rektor berfoto bersama para penerima penghargaan

Nilai ketujuh adalah inovasi dan perubahan. Nilai ini memberi makna bahwa bangsa Indonesia mampu beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi perubahan dunia pada jaman itu. Nilai ini penting dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.

Demikian juga Unkris, harus mampu dengan cepat beradaptasi, berinovasi atas perubahan yang terjadi saat ini. Perkembangan IT sangat cepat, Artificial Inteligent, Kecerdasan Buatan sudah merambah ke seluruh lapisan masyarakat. “Kita jangan hanya mengerjakan pekerjaan yang rutinitas saja. Kita harus berubah dengan lompatan inovasi sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi.. dosen mengajar juga harus ada inovasi dengan luaran yang bermanfaat bagi Masyarakat,” katanya.

Nilai kedelapan adalah harga diri dan martabat. Artinya bahwa perjuangan kemerdekaan mengajarkan pentingnya menghargai harga diri sebagai bangsa dan individu. Ini juga mengingatkan kita untuk melawan penindasan dan menjunjung tinggi martabat manusia. :Tahun depan kita memasuki tahun politik. Saya mengajak kita saling menghargai, boleh berbeda partai, berbeda golongan namun kita dalam satu keluarga besar Krisnadwipayana,” tukasnya.

Nilai kesembilan adalah menghargai jasa pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Lalu nilai kesepuluh adalah berdoa dan berjuang. Peringatan kemerdekaan mengingatkan akan adanya nuansa spiritualitas yang sangat tinggi. Itu terlihat di dalam Pembukaan UUD 1945, yang mana ada kalimat Atas Berkat Rahmat Allah.

“Hanya Indonesia satu-satunya negara diatas bumi ini yang pada Pembukaan Undang-undang Dasar negara yang menggunakan kalimat tersebut. Ini menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara yang gigih berjuang disertai dengan tetap menyandarkan hasil ihtiarnya hanya kepada Allah, Tuhan YME,” tegas Rektor.

Mengutip teori bernegara dan berbangsa yang disampaikan oleh seorang psikolog-etnis dari Perancis, Ernest Renan, bahwa berbangsa dan bernegara itu yang paling penting adalah kesatuan jiwa dan asas kerohanian (spiritualitas). Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah sangat tepat adanya kesatuan jiwa dan asas kerohanian. Yaitu dengan adanya Pancasila sebagai ideologi dan menjadi jatidiri bangsa Indonesia.

“Oleh karena itu saya ingin menjadikan Unkris sebagai Kampus Benteng Pancasila. Jika ada yang ingin mengganti dengan ideologi lain maka Unkris adalah kampus pertama yang akan menentangnya,” tandas Rektor.

Pada upacara diikuti oleh jajaran pimpinan Unkris, jajaran pengurus yayasan Unkris, dosen, karyawan dan mahasiswa tersebut, Rektor menyerahkan penghargaan kepada beberapa dosen dan karyawan teladan di masing-masing fakultas.

Resmikan Lagu Mars Unkris

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pembina Unkris Prof Gayus Lumbuun berkesempatan meresmikan lagu Mars Unkris. Sesuai dengan syairnya, Prof Gayus berharap lagu ini adapat memberikan semangat kepada seluruh sivitas akademika Unkris untuk terus berjuang, maju bersama menuju Unkris Unggul.

“Penting bagi Unkris untuk memiliki lagu hymne sebagai bagian dari cara kita merenungkan semua karunia Tuhan, memanjatkan rasa Syukur kita kepada Tuhan,” katanya.

Sementara itu Ketua Panitia HUT Kemerdekaan Parbuntian Sinaga menjelaskan selain menggelar upacara, memeriahkan HUT Kemerdekaan tahun 2023 Unkris juga menggelar berbagai lomba antar dosen dan karyawan. Lomba-lomba tersebut sifatnya untuk membangun kebersamaan dan kesolidan antar tim.

Beberapa lomba diantaranya lomba kebersihan, estafet tepung, estafet gelas, estafet bola, tebak gaya, memasak, merias wajah dan lainnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!