32.5 C
Jakarta

BONN Challenge Sepakat Lakukan Restorasi Lahan Kritis

Baca Juga:

PALEMBANG, MENARA62.COM — Peserta Bonn Challenge atau pertemuan para Menteri Lingkungan Hidup Asia Fasifik di Palembang, 9 – 10 Mei 2017 menyepakati akan merestorasi ribuan hektare lahan kritis di Sumatera Selatan.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin di Palembang, Kamis (11/5/2017) mengatakan, hasil rapat para Menteri Lingkungan Hidup (LH) itu antara lain merestorasi lahan di dunia termasuk di Sumsel, seperti dilansir kantor Berita Antara.

Untuk Sumsel sendiri ada 11 titik akan direstorasi yang sembilan diantaranya lahan gambut. Sementara dua titik lainnya berada di areal perbukitan seperti di Semendo, Muaraenim dan Pagaralam, yang total luas arealnya ribuan hektare.

“Restorasi dilaksanakan dalam jangka panjang karena dana yang dibutuhkan cukup besar,” ujar Alex yang mengakui, di Sumsel pada 2015 pernah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan ribuan ha lahan rusak parah.

Lahan yang terbakar tersebut akan direstorasi dan itu sesuai hasil rapat pada pertemuan para Menteri LH lalu. Memang pertemuan tersebut diikuti utusan Menteri LH 27 negara baik yang menjadi pendonor maupun membutuhkan restorasi.

“Khusus Sumsel, sebagai provinsi yang membutuhkan restorasi sehingga pertemuan itu sangat bermanfaat bagi daerah ini,” kata dia.

Mengenai bantuan restorasi sendiri bukan hanya berupa dana, tetapi juga ada teknologi khusus untuk melestarikan hutan.

Bonn Challenge pertama kali diprakarsai pada pertemuan Menteri Lingkungan Hidup dengan International Union for Conservation Nature (lucN) di tahun 2011 di Kota Bonn, Jerman. Hasil pertemuan tersebut menargetkan akan merestorasi hutan dunia pada tahun 2020, sebanyak 150 juta hektar. Kesepakatan ini juga selaras dengan Deklarasi New York 2014 tentang Hutan.  Kesepakatan ini sasarannya untuk mengurangi pemanasan global akibat efek gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim dunia.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!