32.9 C
Jakarta

Momen Haru, Keluarga Terima Ijazah Anaknya Sebagai Lulusan Magister Teknik Mesin di Wisuda UMS

Baca Juga:

 

SOLO, MENARA62.COM – Momen haru wisuda Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) periode IV Tahun Akademik 2023/2024 di Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS, dirasakan oleh keluarga Hendro Priyatman, yakni wisudawan S2 Aditya Dewantoro dari Prodi Teknik Mesin yang meninggal dunia karena sakit Demam Berdarah (DB).

Ayah dari almarhum Aditya Dewantoro , Hendro Priyatman, ST MT., mengucapkan terima kasih kepada UMS karena telah mendidik dan membina almarhum dari awal hingga akhir.

“Terima kasih sudah membimbing dengan ikhlas dan sepenuh hati sehingga ilmu yang didapatkan bermanfaat. Walaupun almarhum sudah meninggal itu kami tetap bangga. Kemarin setelah lulus, almarhum mendapatkan beberapa tawaran kerja dari berbagai perusahaan,” terangnya.

Hendro Priyatman merasa bangga putranya menjadi alumni dari magister Teknik Mesin UMS. Pembinaan yang ada di UMS diberikan bukan hanya dalam pendidikan, tetapi juga aqidah dan akhlak berpengaruh besar terhadap almarhum.

“Jadi sekali lagi, saya sebagai orang tua almarhum terima kasih kepada UMS,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Rektor UMS Prof. Sofyan Anif, M.Si., mengungkapkan ikut berbela sungkawa kepada salah satu calon wisudawan Aditya.

“Insyaa Allah, almarhum meninggal dengan husnul khotimah dan hari ini kedua orang tua hadir untuk mengambil ijazah,” ungkap Rektor UMS itu.

Menurut informasi dari Sekolah Pascasarjana UMS Nurul Azizah, SE., mengungkapkan Aditya Dewantoro sudah melakukan sidang tesis, dan tinggal mengurus administrasi untuk wisuda.

“Aditya awalnya sakit, dan yang mengetahui bahwa mahasiswa tersebut meninggal dunia di kos adalah temannya saat malam hari. Kemudian, setelah mengetahui kondisi tersebut, langsung konfirmasi ke Kaprodi Magister Teknik Mesin,” paparnya.

Setelah mendengar informasi tersebut, lanjutnya, Kaprodi dan istri langsung mengurus dan membawanya ke salah satu rumah sakit yang ada di Solo.

“Saat itu, posisi kedua orang tuanya sudah perjalanan ke Solo. Mungkin mereka sudah merasa ada sesuatu yang terjadi sejak anaknya tidak bisa dihubungi,” tambahnya.

Nurul juga mengungkapkan, proses administrasi dan pengiriman jenazah ke Pontianak, Kalimantan Barat ini diurus oleh pihak UMS dan kedua orang tuanya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!