24.6 C
Jakarta

Memanfaatkan Perubahan Di Era Digital

Baca Juga:

BANYUWANGI, MENARA62.COM – Menghadapi era disrupsi teknologi yang kian pesat, generasi muda harus berani beradaptasi dan memanfaatkan perubahan ini sebagai peluang. Demikian pesan penting yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, dalam Studium Generale bertema “Masa Depan Pendidikan Islam di Era Digital: Membangun Generasi Pemimpin Masa Depan” di Universitas Islam Cordoba (UIC) Banyuwangi, pada hari Sabtu (12/10/2024).

Dalam sambutannya, Abu menekankan pentingnya proses pembelajaran, bukan sekadar tempat belajar. “Saya belajar di universitas swasta dalam negeri, tetapi hal itu tidak membatasi saya untuk sukses. Kesuksesan itu bergantung pada bagaimana kita belajar, bukan di mana kita belajar,” ujarnya. Pesan ini menggarisbawahi bahwa kualitas pendidikan dan pencapaian adalah buah dari komitmen terhadap proses belajar.

Abu Rokhmad

Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi Generasi Z, yang lahir di tengah perkembangan teknologi. Generasi ini dihadapkan pada disrupsi teknologi yang mengubah berbagai aspek kehidupan, mulai dari alat komunikasi hingga cara bekerja. “Teknologi menggeser banyak hal, dari radio hingga Blackberry. Oleh karena itu, kita harus adaptif, kreatif, dan inovatif untuk tetap relevan,” tegasnya. Kreativitas dan inovasi, menurutnya, menjadi kunci sukses di era yang penuh dengan perubahan.

Dirjen juga mencontohkan sosok Cristiano Ronaldo sebagai teladan pentingnya disiplin dalam meraih prestasi. “Dengan disiplin, kita bisa mencapai prestasi yang akan membawa kita ke reputasi dan pengakuan global. Itu adalah modal penting untuk bersaing di dunia yang semakin kompetitif,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti peran teknologi dalam pendidikan Islam, di mana kitab-kitab agama kini dapat diakses secara digital, memudahkan mahasiswa dan santri untuk belajar kapan pun dan di mana pun. Teknologi telah mempermudah banyak aspek, termasuk birokrasi yang kini lebih sederhana berkat inovasi digital. “Layanan publik yang dulu rumit kini lebih mudah dengan teknologi,” katanya, merujuk pada reformasi yang dilakukan di berbagai sektor.

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Cordoba, Agus Trihartono, dalam sambutannya menyatakan bahwa kehadiran Dirjen Pendis memberikan inspirasi besar bagi kampus yang baru berusia 94 hari ini. “Meskipun muda, kami terus berkembang bersama perguruan tinggi Islam lainnya, dengan komitmen kuat untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan kepemimpinan digital di era disrupsi,” ujar Agus.

Agus Trihartono

Agus menambahkan, meski UIC berkomitmen terhadap perkembangan digital, mereka tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. “Kami ingin melahirkan pemimpin yang cerdas secara intelektual dan berintegritas moral serta spiritual,” tegasnya.

Acara Studium Generale ini diakhiri dengan ajakan Dirjen Pendis kepada para mahasiswa untuk fokus pada tujuan hidup dan memanfaatkan teknologi secara produktif. “Generasi muda harus terus belajar dan berinovasi untuk mencapai prestasi yang akan membawa mereka ke masa depan yang lebih cerah,” tutupnya.

Dengan semangat yang diusung, Universitas Islam Cordoba diharapkan menjadi tempat di mana generasi penerus bangsa dipersiapkan untuk menghadapi tantangan global dengan kepemimpinan yang kuat, berbasis pada pendidikan Islam yang modern dan relevan dengan era digital.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!