27.5 C
Jakarta

Akselerasi Digitalisasi & Teknologi UMKM, SUMU dan LP UMKM PWM Lampung Gelar Kopdar

Baca Juga:

LAMPUNG, MENARA62.COM – Lembaga Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LP UMKM) Lampung dan Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) Lampung menggelar Kopdar bertajuk “Akselerasi Digitalisasi & Teknologi UMKM” pada Sabtu (23/11/24).

Acara Kopdar ini menghadirkan pembicara Ghufron Mustaqim, selaku Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sekjend SUMU) sekaligus Co-Founder Evermos.

Danang Tri Hartanto, Sekretaris LP UMKM PWM Lampung sekaligus Ketua Panitia penyelenggara Kopdar dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung dan SUMU Lampung.

Adapun peserta yang hadir, sebut Danang, sebanyak 70 orang dari berbagai kalangan masyarakat. Mulai dari pengurus LP UMKM, anggota SUMU, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Danang menjelaskan bahwa tujuan dari diadakan Kopdar ini adalah sebagai menguatkan barisan Serikat Usaha Muhammadiyah di Lampung dengan membentuk Koordinator Daerah (Korda) SUMU di wilayah Lampung.

“Kami juga menghadirkan pembicara yang luar biasa, mas Ghufron Mustaqim sebagai praktisi yang sudah berpengalaman dalam membangun start up untuk sharing mengenai akselerasi digitalisasi & teknologi untuk mengembangkan UMKM ke depannya,” katanya.

Selain itu, imbuh danang, Kopdar ini sebagai upaya untuk mengenalkan kepada khalayak umum tentang Jagalaba sebagai marketplace besutan SUMU yang siap membangun ekosistem UMKM yang sehat dan berdaya saing.

Senada dengan hal itu, Ghufron Mustaqim dalam pemaparannya menyampaikan bahwa kita harus belajar dari semangat KH Ahmad Dahlan dalam merintis Muhammadiyah.

“Tahun 1921, KH Ahmad Dahlan mengeluarkan semua isi rumahnya dan memanggil seluruh warga untuk berkumpul. Kiai Dahkan melelang seluruh isi rumahnya karena membutuhkan uang untuk membayar gaji guru Muhammadiyah. Meskipun kemudian seluruh barang dibeli oleh warga, tapi ternyata barang itu diserahkan kembali kepada kyai Dahlan,” ungkapnya.

Sehingga, imbuh Ghufron, Jagalaba, sebuah platfrom marketplace yang dibuat oleh SUMU, awalnya berangkat dari semangat kewirausahaan yang telah dicontohkan Kiai Dahlan, yaitu berani memulai dan berani mengambil resiko.

Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sekjend SUMU) itu berharap Jagalaba dapat berkembang seperti Muhammadiyah.

“Dulu tahun 1921 buat bayar guru saja nggak punya uang, tapi sekarang valuasi Muhammadiyah sudah di atas 5000 trilliun,” sebutnya.

Semua itu, imbuh Ghufron, dicapai dengan menjaga nilai-nilai dan semangat kewirausahaan yang sudah dicontohkan oleh Kiai Dahlan. Sehingga SUMU berharap pada tahun 2045, Muhammadiyah akan menyumbang 30% dari 100 orang terkaya di Indonesia.

Ghufron juga berbagi kunci bagaimana para pengusaha  muslim bisa go to global. Menurutnya, prasyarat menjadi pengusaha muslim dunia adalah terbebasnya Baitul Maqdis.

“Baitul Maqdis harus kembali ke pangkuan umat Islam, baru setelah itu umat Islam akan kembali berjaya, termasuk dalam hal ekonomi,” paparnya.

Tak lupa di akhir Ghufron juga mengingatkan bahwa Jagalaba merupakan bagian dari ikhtiar membawa pengusaha lokal menuju panggung global.

Baginya, marketplace-marketplace mainstream yang ada saat ini begitu terasa memberatkan bagi pengusaha-pengusaha lokal atau UKMK lokal.

“Salah satu bentuk pemberatan itu adalah tingginya biaya admin. Maka dari itu, SUMU hadir dengan solusi biaya admin lebih rendah bagi UMKM, sehingga dapat memperbesar profit yang didapat pelaku usaha itu sendiri,” pungkasnya. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!