24.2 C
Jakarta

Gali Potensi Kekayaan Nusantara, KKL Arsitektur UMS Eksplorasi Arsitektur Tana Toraja

Baca Juga:

SOLO,MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui Program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik, baru-baru ini menggelar kegiatan eksplorasi arsitektur di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Pada kegiatan yang diselenggarakan mulai tanggal 18 hingga 22 Februari 2025 tersebut, mahasiswa arsitektur UMS diberikan kesempatan untuk langsung mengamati rumah adat Toraja yang dikenal dengan sebutan Tongkonan.

Dosen pembimbing, Fauzi Mizan Prabowo Aji, S.Ars., M.Ars., mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan KKL di Tana Toraja ini bukan hanya untuk memperkenalkan mahasiswa pada ragam arsitektur nusantara, tetapi juga untuk menggali potensi pelestarian dan pengembangan arsitektur tradisional sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.

“Kegiatan ini melibatkan 18 mahasiswa dari Regu Badak ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mempelajari keunikan arsitektur tradisional Toraja yang kaya akan nilai budaya dan sejarah,” ungkapnya pada Senin (3/3/2025).

Dosen Arsitektur UMS itu memaparkan bahwa rumah tradisional ini memiliki bentuk atap melengkung menyerupai perahu, yang menggambarkan hubungan erat masyarakat Toraja dengan alam dan leluhur mereka. Selain itu, mahasiswa juga mempelajari teknik pembangunan rumah yang ramah lingkungan, serta elemen arsitektur lain seperti lumbung (tempat penyimpanan padi) yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Toraja.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap mahasiswa dapat memahami pentingnya konservasi arsitektur tradisional dalam menjaga kekayaan budaya dan sekaligus memanfaatkannya dalam konteks pembangunan masa depan yang berkelanjutan,” ujar Fauzi.

Selain mengunjungi Tongkonan, peserta KKL juga terlibat dalam berbagai diskusi dengan tokoh masyarakat setempat. Mereka mendalami filosofi dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap elemen bangunan adat Toraja. Diskusi tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan bagi mahasiswa untuk merancang arsitektur masa depan yang tetap memperhatikan aspek budaya dan kearifan lokal.

Kegiatan ini diakhiri dengan eksplorasi objek lainnya seperti kuburan batu Lemo, Londa, Bori Kalimbuang serta permukiman tradisional di Kete Kesu dan Pallawa. Dengan Kegiatan ini, UMS berharap dapat berkontribusi dalam pelestarian kekayaan arsitektur nusantara sekaligus mendorong mahasiswa untuk lebih peduli terhadap pentingnya mempertahankan warisan budaya Indonesia di tengah perkembangan zaman. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!