28.8 C
Jakarta

Pembiayaan Proyek Surat Berharga Syariah Negara 2018 Meningkat

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Keuangan mencatat nilai pembiayaan proyek melalui surat berharga syariah negara (SBSN) pada tahun anggaran 2018 meningkat menjadi Rp 22,53 triliun dibandingkan pada 2017 yang sebesar Rp 16,76 triliun.

Direktur Pembiayaan Syariah, Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kemenkeu, Suminto, dalam Forum Kebijakan Pembiayaan Proyek SBSN menjelaskan infrastruktur yang diproyeksikan untuk dibiayai menggunakan SBSN pada 2018 terdiri dari 587 proyek di 34 provinsi.

“Demikian juga kementerian dan lembaga pemrakarsa proyek meningkat dari tiga instansi kementerian menjadi tujuh instansi kementerian dan lembaga,” ucap Suminto seperti dikutip dari Antara, Jumat (22/12/2017).

Instansi yang menjadi pemrakarsa antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian PUPR, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Badan Standardisasi Nasional.

Rincian proyek SBSN tahun anggaran 2018 antara lain 15 proyek infrastruktur perkeretaapian pada Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dengan nilai Rp 7 triliun, 101 proyek infrastruktur jalan dan jembatan pada Direktorat Jenderal Bina Marga pada KemenPUPR (Rp 7,5 triliun).

Pembiayaan berikutnya yaitu 144 proyek infrastruktur pengendalian banjir dan lahar, pengelolaan bendungan dan embung, serta pengelolaan drainase utama perkotaan pada Ditjen Sumber Daya Air KemenPUPR (Rp 5,28 triliun), 34 pembangunan sarana dan fasilitas gedung Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dan 32 madrasah di Ditjen Pendidikan Islam Kemenag (Rp 1,5 triliun).

Selanjutnya, delapan proyek embarkasi haji di Ditjen Pengelolaan Haji dan Umrah Kemenag (Rp 350 miliar), 245 proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung balai nikah dan manasik haji di Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag (Rp355 miliar), tiga proyek pembangunan taman nasional di KLHK (Rp51 miliar).

Kemudian, dua proyek pengembangan gedung perguruan tinggi di Kemristekdikti (Rp 315 miliar), satu proyek pengembangan laboratorium di Badan Standarisasi Nasional (Rp 50 miliar), dan dua proyek pembangunan laboratorium di LIPI (Rp 120 miliar).

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!