32.9 C
Jakarta

Rudiantara Apresiasi Suara Muhammadiyah yang Komitmen Informasikan Kebenaran

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai, saat ini Indonesia membutuhkan media seperti Suara Muhammadiyah yang terus berkomitmen menyampaikan kebenaran.

Rudiantara meminta agar Suara Muhammadiyah dapat menjadi media yang selalu memperoleh kepercayaan dari masyarakat.

Hal tersebut dikemukakan Rudiantara saat menghadiri peresmian Grha Suara Muhammadiyah, di Yogyakarta, Ahad (25/2/2018). Selain Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, serta cendekiawan Islam sekaligus Pemimpin Umum Suara Muhamammadiyah Buya Ahmad Syafii Maarif, juga hadir Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

“Suara Muhammadiyah adalah elemen sejarah bangsa. Jika digali terus riwayatnya, pasti akan ditemukan lebih banyak jasanya untuk kemerdekaan dan tetap tegaknya Republik ini,” ujar Rudiantara.

Oleh sebab itu, melihat dari pergulatan sejarah Muhammadiyah yang luar biasa maupun dedikasinya untuk menginformasikan kebenaran, Rudiantara mengungkapkan, Suara Muhammadiyah merupakan salah media yang memperoleh penghargaan dari Dewan Pers dan diberikan pada peringatan Hari Pers Nasional 2018.

Menurut Rudiantara, berdasarkan survei Edelman, walaupun saat ini kepercayaan terhadap media menurun, namun di Indonesia justru meningkat.

“Jadi nomor dua di dunia setelah Tiongkok, Cina. Sedangkan kepercayaan terhadap media sosial menurun,” kata Rudiantara.

Hal lainnya yang disebutkan Rudiantara adalah, kepedulian Pemerintah Indonesia terhadap dukungan perkembangan media massa dan solusi tantangannya dengan telah membangun _backbone_ IT seperti satelit Palapa Ring.

Sedangkan Buya Syafii dalam sambutannya, menitipkan pelestarian dokumen penting bangsa kepada Rudiantara agar terus dijaga. Kendati bukan jadi tugas Kementerian Kominfo, namun Buya Syafii berharap agar Rudiantara bersama jajaran kementeriannya dapat ikut melakukan.

Dilansir dari laman resmi Suara Muhammadiyah, media ini terbit pertama kalinya tahun 1915 (bulan Dzulhijjah 1333 Hijriah). Majalah Suara Muhammadiyah awalnya dirintis oleh KH Ahmad Dahlan dan Haji Fachrodin.

Majalah Suara Muhammadiyah awalnya terbit edisi bulanan dengan menggunakan bahasa Jawa di bawah manajemen Taman Pustaka Hoofdbestuur (HB) Muhammadiyah Yogyakarta. Kini, majalah Suara Muhammadiyah konsisten terbit dengan edisi dua mingguan sehingga pernah diganjar rekor MURI tahun 2016.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!