JAKARTA – Sebanyak 19 pelajar Indonesia akan unjuk kebolehan pada ajang kompetisi ilmiah internasional, Intel International Science and Enginering Fair (Intel ISEF) yang digelar di Pittsburgh, Pennsylvania Amerika Serikat 13-18 Mei 2018. Para pelajar yang merupakan finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan juga pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tersebut akan berkompetisi dengan 1.800 pelajar dari 80 negara di dunia.
Para pelajar Indonesia bersama Tim LIPI, Kemdikbud RI, dan para pendamping akan bertolak dari Jakarta ke Amerika Serikat pada 11 Mei 2018.
Plt Kepala LIPI, Prof. Dr. Bambang Subiyanto berpesan agar para peneliti remaja yang berangkat ke ajang Intel ISEF 2018 dapat berusaha semaksimal mungkin menjadi duta sains bangsa. “Jangan minder, kalian harus pede (percaya diri), tapi jangan sombong dan keluarkan kemampuan terbaik kalian,” kata Bambang dalam siaran persnya, Rabu (9/5).
Selain itu, Bambang berharap pula agar para remaja dapat membangun jejaring dengan peneliti remaja dunia lainnya. Jejaring ini penting untuk membangun masa depan para pelajar itu sendiri.
Dr. Laksana Tri Handoko, Plt. Sekretaris Utama LIPI, menekankan bahwa turut serta dalam kompetisi sains internasional adalah bukti apresiasi atas capaian prestasi para pelajar yang telah mengikuti kompetisi ilmiah di Indonesia.
“Apapun hasilnya nanti, kalian semua adalah pemenang. Kita perlu terus membangun upaya memacu motivasi para remaja untuk mengukir karya di bidang riset ilmiah,” tukas Handoko.
Sementara itu, Hamid Muhammad, Ph.D, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud menyampaikan arahan kepada para pelajar SMA yang akan berlaga di Amerika harus tetap fokus dan percaya diri serta menjaga mental ketika bertemu dan melihat karya penelitian dari pelajar yang berasal dari berbagai negara.
Drs. Purwadi Sutanto, M.Si, Direktur Pembinaan SMA berpesan bahwa Negara senantiasa hadir untuk Siswa Brillian, dalam hal ini pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMA telah memfasilitasi berbagai potensi bakat dan minat peserta didik SMA. Program dan Kegiatan bidang Sains, Olahraga, Seni, Bahasa, Penelitian, Kewirausahaan dan Kepemimimpinan senantiasa difasilitasi oleh pemerintah sebagai bentuk implementasi pendidikan karakter bangsa.
Adapun para pelajar yang akan berkompetisi di Intel ISEF 2018, antara lain sebanyak 12 pelajar finalis dan pemenang LKIR Tahun 2017 yang terbagi ke dalam tujuh tim science projects dan juga satu pelajar sebagai peserta Broadcom Master International Program. Kemudian, ada pula 6 pelajar pemenang OPSI Tahun 2017 yang terbagi ke dalam tiga tim science projects.
Amelinda Mayaparamastri pelajar Budi Mulia Dua Internatioal Senior High School Yogyakarta, Christopher Prasetya Mulya, pelajar Santa Laurensia Senior High School, Devina Grisella dan Zahira Amaalia, siswa SMA Negeri 2 Bengkulu Selatan
Lalu Nur Bella Turcica Anibah dan Jane Carolyne Hantanto, siswa BPK Penabur Senior HighSchool, Herdita Asya Putri, siswa Al Azhar Mandiri Senior High School, Nabila Triana dan Arif Kusuma Firdaus, siswa MAN 2 Kota Malang, Nadia Alfi Syarifah dan Tara Belinda, siswa SMA Negeri 2 Purbalingga, Putri Azizah Malik dan Ardilla Ayu Syahmina, siswa MTsN 1 Kota Malang
Kemudian I Dewa Gede Wicaksana Prabaswara, dan Yuan Di Kurniawan, siswa Bali Mandara Senior High School, Ignatius Hapsara dan Attar Fathiya, siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta, serta Aden Khaitami dan Fadilah Hasanah, siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta