JAKARTA – Empat tahun berdiri, PT Jamkrindo Syariah (Jamsyar) berhasil mencatat pertumbuhan penjaminan yang sangat signifikan dengan volume penjaminan mencapai Rp 13,2 triliun. Capaian tersebut menjadi indikator bahwa PT Jamsyar terus tumbuh dan menjadi perusahaan penjaminan yang sehat.
“Rata-rata kami mengalami pertumbuhan penjaminan 74,89 persen per tahun,” ujar Plt Direktur Utama PT Jamkrindo Syariah Gatot Suprabowo di sela tasyakuran milad ke-4, Rabu (19/9). Tasyakuran yang berlangsung di gedung Jamkrindo Syariah pusat tersebut dihadiri seluruh karyawan, jajaran direksi Jamkrindo Syariah, jajaran direksi Jamkrindo dan jajaran komisaris Jamkrindo Syariah.
Seperti halnya penjaminan yang meningkat cepat, pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah (IJK) juga mengalami pertumbuhan yang baik, bahkan boleh dikatakan jauh lebih baik dibanding tingkat pertumbuhan volumen penjaminan. Hingga 31 Agustus 2018, pertumbuhan perolehan IJK cash basis mencapai Rp213,9 miliar atau naik sebanyak 109,27 persen dari tahun 2015 yang hanya Rp36,8 miliar.
Gatot mengatakan peningkatan perolehan IJK cash basis tersebut didorong oleh beberapa faktor. Diantaranya pertumbuhan bisnis, perubahan komposisi produk, dimana di tahun-tahun terakhir, komposisi penjaminan cash loan dengan jangka waktu yang relative panjang sudah dibandingkan dengan penjaminan non cash loan yang relative pendek, mendekati angka 50 persen. Komposisi tersebut cukup bagus, karena akan membuat volatilitas pendapatan penjaminan secara accrual semakin baik.
Sementara itu dari sisi total aset, Jamkrindo Syariah juga mengalami pertumbuhan yang baik. Pada akhir 2015 aset Jamkrindo Syariah tercatat Rp 288,5 miliar, meningkat menjadi Rp636,9 miliar pada posisi akhir Agustus 2018 atau meningkat sebesar 221 persen.
Dari sisi kemampuan memupuk keuntungan, return on equity Jamkrindo Syariah yang pada akhir tahun 2015 baru sebesar 2,66 persen, pada akhir Agustus 2018 telah mencapai 10,21 persen.
Apabila dilihat dari pangsa pasar penjaminan syariah dengan parameter berupa Total IJK Accrual dan IJK yang ditangguhkan, market share Jamkrindo Syariah adalah sebesar 65,60 persen. Angka tersebut menunjukkan Jamkrindo Syariah telah mampu menguasai pasar penjaminan syariah di Tanah Air.
Bakti Prasetyo, Komisaris Utama Jamkrindo Syariah mengakui sejak berdiri, Jamkrindo Syariah selalu dapat mencapai perkembangan baik dan target-target pemegang saham bisa terlampaui. Baik dalam bidang produksi, pengembangan mitra kerja, laba rugi, pengembangan jaringan dan rasio-rasio lainnya yang telah ditetapkan.
“Jamkrindo Syariah juga menindaklanjuti semua temuan OJK dengan baik sehingga hasilnya memuaskan semua pihak,” kata Bakti.
Saat ini PT. Jamkrindo Syariah memiliki satu Kantor Pusat (Jakarta) dengan 10 jaringan layanan (Medan, Palembang, Bandung, Surabaya, Aceh, Semarang, Pontianak, Banjarmasin, Makasar, Mataram). Pada tahun 2019, PT. Jamkrindo Syariah berencana akan menambah 18 jaringan layanan baru di beberapa kota di Indonesia.
Terkait peringatan milad ke-4, selain menggelar tasyakuran, Jamkrindo Syariah juga menyerahkan beasiswa pendidikan bagi 41 anak yatim di wilayah Tangerang senilai Rp 82 juta.
Selanjutnya akan digelar pula diskusi panel berema “Penjaminan di era Digital”. Tema ini dinilai penting seiring perkembangan teknologi di era digital, yang telah mempengarihi perilaku sosial, perilaku indusyri termasuk industri penjaminan dan lembaga keuangan lainnya.
Pada tanggal 29 Septeber 2019 akan digelar kegiatan Jalan Sejat Mumtaz bagi karyawan Jamkrindo Syariah dan keluarga, lalu pendidikan marketing online yang akan digelar di desa Kreatif Pleret Bantul, Yogyakarta.