KUPANG, MENARA62.COM – Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana menutup lokasi wisata Taman Nasional Komodo dari kunjungan wisatawan selama satu tahun. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menata kawasan Taman Nasional Komodo agar menjadi lebih baik.
Dikutip dari laman Antara, penataan kawasan sekaligus memberikan kesempatan bagi Komodo dan rusa untuk berkembang biak sehingga populasi dua jenis hewan langka tersebut meningkat.
“Pemerintah NTT akan melakukan penataan terhadap kawasan Taman Nasional Komodo agar menjadi lebih baik, sehingga habitat komodo menjadi lebih berkembang. Kami akan menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun,” kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Minggu (20/1).
Tidak dijelaskan kapan waktu penutupan kawasan Taman Nasional Komodo akan dilakukan. Tetapi Gubernur memastikan bahwa penutupan Taman Nasional Komodo guna mempermudah pemerintah daerah menata kawasan wisata itu.
Dia mengatakan, kondisi habitat komodo di Kabupaten Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores itu sudah semakin berkurang serta kondisi tubuh komodo yang kecil sebagai dampak dari berkurangnya rusa yang menjadi makanan utama komodo.
“Kondisi tubuh komodo tidak sebesar dulu lagi, karena populasi rusa sebagai makanan utama komodo terus berkurang karena maraknya pencurian rusa di kawasan itu,” tegas Viktor.
Orang nomor satu di provinsi berbasis kepulauan ini merasa khawatir apabila rusa semakin berkurang, maka tidak menutup kemungkinan komodo akan saling memangsa untuk mempertahankan hidup.
“Insting sebagai binatang akan muncul apabila rantai makanan komodo berkurang. Apabila makanan utamanya melimpah, maka instingnya akan berbeda. Hal itulah yang mendorong pemerintah melakukan penataan kawasan komodo dengan menutup sementara kawasan itu dari kunjungan wisatawan selama satu tahun,” katanya.
Penataan kawasan komodo, kata Gubernur, dilakukan sebagai bentuk perlindungan yang dilakukan negara terhadap komodo yang menjadi habitat langka dan dilindungi dari kepunahan.