25.9 C
Jakarta

Ketum ‘Aisyiyah Sampaikan 5 Karakter yang Memperkuat Gerakan ‘Aisyiyah

Baca Juga:

MAGELANG, MENARA62.COM — Dalam pembukaan Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) ke-2 ‘Aisyiyah Jawa Tengah, Sabtu (4/1/2020), Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah sampaikan 5 karakter yang dapat memperkuat gerakan ‘Aisyiyah. Musypimwil ini digelar di Universitas Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah.

Pertama, adalah Gerakan Islam yang Berkemajuan, yaitu gerakan yang membawa misi Islam untuk rahmatan lil alamin dengan pandangan Muhammadiyah yakni Islam Wasathiyah berkemajuan sehingga apa yang diperjuangkan, apa yang menjadi landasan bagi kehidupan dakwah amar ma’ruf nahi munkar ‘Aisyiyah selalu berpirinsip pada pandangan keislaman yakni wasathiyah berkemajuan.

Kedua, karakter perempuan berkemajuan, ‘Aisyiyah memiliki tanggung jawab untuk membawa para perempuan hadir dan menjadikan kehidupan perempuan Indonesia yang maju, perempuan yang bisa memberi manfaat bagi dirinya, keluarganya, dan masyarakat secara luas.

“Jika masih ada saudara-saudara kita para perempuan yang masih tertinggal karena ketidaktahuannya, maka adalah kewajiban perempuan ‘Aisyiyah untuk memberdayakan dan membuat mereka menjadi lebih baik,”ujarnya.

Noordjannah menekankan, perempuan ‘Aisyiyah tidak boleh berpangku tangan karena merasa diri kita sudah maju. “Perempuan berkemajuan ‘Aisyiyah tanggung jawabnya adalah dakwah amar maruf nahi munkar membesarkan dan menguatkan para perempuan Indonesia untuk maju, sebagaimana yang telah dilakukan ‘Aisyiyah sejak awal berdirinya yakni menginisiasi kongres pertama perempuan Indonesia.”

Menurut Noordjaannah, perempuan tidak bisa hanya berpikir pada dirinya, tetapi sebagaimana tergambar dalam mars ‘Aisyiyah, perempuan ‘Aisyiyah diajak untuk bersama membangun negara. “Membangun negara bukan hanya tugas laki-laki saja tetapi membangun negara adalah tugas semua warga negara termasuk di dalamnya adalah perempuan ‘Aisyiyah.”

Ketiga, adalah karakter ‘Aisyiyah yang harus berkiprah luas pada kepentingan kebangsaan atau kepentingan NKRI. “Silahkan ibu-ibu pimpinan menggiatkan semua hal kiprah dakwah kita untuk membangun negara kita sebagai sebuah karakter yang ketiga yakni karakter ‘Aisyiyah berkiprah membangun negara.”

Keempat, adalah gerakan amal usaha. Disampaikan oleh Noordjannah bahwa luar biasa KH Ahmad Dahlan dengan para pendahulu yang membangun gerakan masif dakwah di tingkat masyarakat tetapi juga ada gerakan yang diinstitusionalisasi yang kemudian menghadirkan lembaga-lembaga dan intitusi-institusi baik itu pendidikan, kesehatan, sosial dan bidang lainnya.

Kelima, adalah gerakan dakwah di akar rumput. “Kita bisa mengatakan punya amal usaha yang banyak tetapi jika ‘Aisyiyah tidak mengakar di akar rumput atau ‘Aisyiyah hanya ada di pucuk-pucuk saja saya meyakini tidak akan kuat kehadiran ‘Aisyiyah.”

Menurut Noordjannah kekuatan ‘Aisyiyah dibangun karena memiliki kekuatan di akar rumput. “Kekuatan di akar rumput adalah kekuatan di mana ‘Aisyiyah bisa diterima oleh masyakat luas karena kita bersama-sama mereka untuk memajukan kehidupannya, mensejahterakannya, membawa mereka, kita semua dengan seluruh warga menuju kehidupan yang lebih baik.”

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!