26.3 C
Jakarta

Mana Paling Dahsyat, Perang Dunia Yang Pernah Terjadi Atau Perang Lawan Covid-19

Baca Juga:

Mana Paling Dahsyat, Perang Dunia Yang Pernah Terjadi Atau Perang Lawan Covid-19? Saat ini, dunia menghadapi “musuh bersama”. Namun lawannya bukanlah manusia, atau karena serangan alien dari luar angkasa seperti digambarkan dalam film Hollywood Independent Day. Namun seperti bisa membuat manusia “bersatu”.

Tetapi kalau melihat jumlah korban manusia yang ditimbulkan, perang melawan virus corona telah mengakibatkan korban jiwa yang tidak sedikit.

Perang Dunia Ke-1 (1914-1918)

Perang Dunia ke-1 adalah tragedi kemanusiaan terkelam sepanjang sejarah peradaban umat manusia, sebagai konflik paling mematikan yang telah menewaskan lebih dari 9 juta prajurit belum termasuk kaum sipil yang tidak berdosa dalam tempo waktu 4 tahun. Latar belakang perang ini sebenarnya adalah sejak bertahun-tahun lamanya antar negara, kerajaan atau dinasti, yang penuh dengan konflik dan persaingan kekuasaan antar negara adidaya.

Beberapa negara besar di kawasan Eropa. pertentangan antara Inggris dan Jerman dalam bidang industry, pertentangan Serbia dengan Austria-Hongaria mengenai perebutan wilayah, dan persaingan negara-negara Eropa dan Timur Tengah lainnya. Ketegangan di wilayah Balkan Eropa, Kekaisaran Turki Ottoman (Turki Usmani) yang saat itu berkuasa, dikalahkan oleh negara jajahan dan negara bagiannya diantaranya Bulgaria, Yunani, Montenegro, Serbia mengalahkan Kekaisaran Turki Ottoman.

Perang Dunia I ini dikenal dengan sebutan “Perang Besar” karena melibatkan negara-negara besar dikawasan Eropa dalam pertempuran memperebutkan kekuasan dan negara jajahannya.

Perang Dunia  II (1939–1945)

Fakta tentang Perang Dunia ke-2 untuk kita ketahui dan ambil pengalaman adalah sekitar 3% dari populasi dunia tewas atau mencapai 60 juta orang lebih, dengan jumlah populasi dunia pada waktu itu 2 milyar penduduk, bahka ekses dari perang tersebut berupa merebaknya penyakit dan kelaparan hampir mencapai 80 juta jiwa secara keseluruhan.

Di Uni Soviet tercatat 80% laki-laki tewas dibantai (Image source) oleh kelompok Nazi, hanya 1.100 laki-laki tersisa hidup pada tahun 1920-an, Operasi Barbarosa Jerman melakukan pembunuhan masal 5,5 juta tahanan Soviet pada tahun 1941-1942, Adolf Hitler merebut Moscow dengan membunuh 4 juta penduduknya, China dibom dengan kutu yang sudah terinfeksi wabah pes oleh Jepang, 7,2 juta perempuan Jerman berusia 13-70 tahun diperkosa oleh “Tentara Merah” prajurit Soviet, pembantaian Odessa tahun 1941 tercatat 50.000 orang Rumania, dan lain sebagainya.

Perang Dunia ke-2 adalah “Perang Paling Dahsyat” dalam sejarah, dikarenakan hampir seluruh penduduk bumi yang tidak tahu apa-apa, ikut merasakan dampak dari perang kekuasaan antar negara. Beradu kekuatan dengan mempertontonkan berbagai kemajuan teknologi, termasuk aplikasi senjata nuklir yang mulai digunakan pada saat itu.

Perang Melawan Virus Corona (Tahun 2020)

Penyebaran Virus Corona dari Wuhan China sebagai efisentrum awal pada bulan Januari 2020 ini telah menyebar keseluruh penjuru dunia, yang telah dan meluluhlantahkan sendi-sendi ekonomi dan hubungan social manusia yang mempunyai dampak sistemik; memberhentikan proses pendidikan dan ujian bagi dunia pendidikan, memberhentikan sector pariwisata, menstagnankan dan memberhentikan perdagangan, membatalkan pertunjukan seni dan budaya, lumpuhnya sector transportasi, kekuatan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang mampu bertahan di era krisis tapi sekarang yang pertama kali gulung tikar, sangat luar bisa dan mengerikan.

Digadang-gadang yang akan menjadi heboh dan menakutkan bagi peradaban umat manusia adalah terjadinya Perang Dunia III (World War III), sebagai hipotesis yang merupakan kelanjutan dari Perang Dunia II (1939–1945), yang akan berskala global, dengan spekulasi yang umum bahwa mungkin akan terjadi Perang Nuklir yang ditandai dengan munculnya senjata biologi dan senjata kimia. Isu Perang Dunia III memang jadi momok yang menakutkan, diprediksi akan jauh lebih mengerikan lagi, karena akan melibatkan senjata nuklir yang akan membawa kehancuran pada seluruh penghuni dunia.

Ternyata mungkin perang dunia ke-3 ini adalah sebuah virus yang bernama Corona yang menjadi musuh bersama, setiap negara mengerahkan kekuatannya untuk melawan sesuatu yang tidak wujud tapi menakutkan, yang kedahsyatannya bisa melebihi ekses perang dunia ke-1 dan ke-2.

Efek Virus Corona

  1. Dalam tempo 3 bulan sudah dapat menularkan kepada 1.347.803 orang, harga keamanan dan kenyamanan social menjadi mahal, kekhawatiran dan ketahutan selalu mengintai setiap orang.
  2. Dahsyatnya Corona, ‘Boikot’ Olimpiade Tokyo 2020  (antaranews.com, 25 Maret 2020) seruan kencang dari komite-komite Olimpiade nasional, federasi-federasi olahraga dan para atlet sendiri yang mengkhawatirkan baik epidemi virus corona maupun kesiapan atlet karena rusaknya sebagian besar proses kualifikasi, Olimpiade Tokyo akhirnya dimundurkan ke 2021.
  3. Dahsyatnya Corona, Ekonomi Global Tahun Ini Diproyeksikan Hanya Tumbuh 2,7 Persen (Perry Warjiyo, com 11 Maret 2020)
  4. Penutupan melaksanakan Ibadah Umaroh, dari seluruh negara, yang mengugurkan penerbangan, hotel, pendapatan biro perjalanan, pusat oleh-oleh dan lain sebagainya.
  5. Tidak melaksanakan sholat jamaah dan sholat Jum’at.
  6. Diundurnya Muktamar Muhammadiyah ke 47 yang semula akan dilaksanakan tanggal 1-5 Juli 2020 mejadi 24-27 Desember 2020.
  7. Siswa belajar dirumah dan ujian ditiadakan buat sekolah.
  8. Social Distancing ditutupnya tempat-tempat keramaian sebagai sentra ekonomi rakyat, hotel penutup pelayanan, tempat rekreasi ditutup, pasar/pusat pembelanjaan ditutup.
  9. Dilarang mudik lebaran, sebagai sarana silaturahim dan pemerataan kesejahteraan dengan tidak lagi memberikan hadiah lebaran.
  10. Bekerja di rumah dan dirumahkan dengan kerugian perusahaan dan berujung PHK.

Itulah gambaran dari 3 kejadian dahsyat yang bisa kita ambil hikmah dan pelajaran darinya semoga kita semua bisa terlepas dari bahaya Virus Corona, sehingga bisa membangun peradaban dunia menjadi lebih baik dan lebih bermartabat ke depan.  Aamiin

Wallahu’alam bil showab

Penulis: Dr. H. Jaenudin, S.Ag., M.Pd (Rektor Institut Bisis Muhammadiyah Bekasi)

 

 

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!