27.1 C
Jakarta

Omset Terjun Bebas Akibat Wabah COVID-19, Ketum PPJI Minta Pelaku Industri Kuliner Kreatif

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Wabah COVID-19 di Indonesia telah berimbas pada industri kuliner. Restoran dan café banyak yang terpaksa ditutup akibat pemberlakuan physical distancing di semua daerah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di DKI Jakarta.

Ketua Umum Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Irwan Iden Gobel mengakui sejak COVID-19 mewabah di Indonesia, omset industri kuliner secara keseluruhan terjun bebas hingga 90 persen.

“Kan orderan catering banyak yang dibatalkan karena evennya juga dibatalkan. Beberapa industri catering memilih berhenti sambil menunggu wabah COVID-19 teratasi,” kata Irwan.

Tetapi tidak semua pelaku industri kuliner berhenti total. Ada beberapa pemilik catering  yang mencoba melakukan manuver bisnis dengan membuka layanan delivery makanan.

“Ada yang terus buka layanan delivery makanan. Dan ini menarik, karena ternyata sales mereka malah meningkat 2 sampai 3 kali,” lanjut Iden Gobel.

Layanan antar makanan umumnya dalam bentuk boks atau makanan yang bisa tahan lama. Beberapa pelaku jasa kuliner bekerjasama dengan pihak lain untuk mendapatkan orderan tersebut, misal dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Iden Gobel melihat sejak wabah COVID-19 terjadi di Indonesia, anggota PPJI semakin kreatif. Mereka memanfaatkan imbauan pemeirntah untuk bekerja dari rumah dengan berbagai kegiatan. Selain melayani pesanan antar, ada juga yang membuat lomba-lomba foto makanan, bekerjasama dengan sponsor seperti yang dilakukan PPJI Bandung.

PPJI sendiri berencana membuat program live streaming untuk memotivasi anggota PPJI dan program tersebut akan dishare ke semua anggota. Program live streaming tersebut misalnya membuat makanan-makanan, latihan band di daerah untuk menghibur, dan lainnya.

Iden Gobel mengakui ditengah keterpurukan usaha kuliner, para pelaku industri makanan tetap melakukan berbagai aksi social untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak COVID-19. PPJI DKI Jakarta misalnya, memberikan bantuan pasokan makanan bagi tenaga medis COVID-19 yang ditempatkan di 4 hotel milik Pemprov DKI Jakarta. Aksi tersebut diapresiasi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Aksi kepedulian social juga dilakukan PPJI dari daerah lain. PPJI Yogyakarta membagikan hand sanitizer dengan merek PPJI. PPJI Riau membagikan tempat cuci tangan ke pasar-pasar dan pemda merespon positif dan mensupport, PPJI Kalimantan memberikan sumbangan nasi boks untuk tenaga medis, PPJI Aceh memberi bantuan bagi masyarakat terdampak Covid-19, dan lain-lain.

“Kawan-kawan di daerah itu sangat kreatif sekali. Banyak sekali hal positif yang bisa ditularkan ke daerah-daerah lainnya,” jelas Iden Gobel.

Mengingat belum jelas sampai kapan wabah COVID-19 bisa teratasi, Iden Gobel mengimbau anggota PPJI di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kreativitasnya. Bisnis makanan akan terus hidup, hanya tehnik penjualannya yang harus diubah lebih inovatif.

PPJI sebagai organisasi nonprofit yang berusia 30 tahun, kini telah memiliki cabang di 24 propinsi dan 300 kabupaten/kota.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!