TANGERANG SELATAN, MENARA62.COM – Ketika pandemi Covid-19 menyebabkan masjid dihimbau untuk tidak melakukan shalat berjamaah dan ibadah-ibadah lain yang sifatnya mengumpulkan umat, bukan berarti masjid harus ditutup dan berhenti aktivitasnya.
Ada banyak fungsi dari masjid yang tetap bisa berjalan dan bermanfaat untuk kepentingan umat. Seperti yang dilakukan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Al Kautsar Villa Dago Pamulang Tangerang Selatan, Banten yang menjadikan masjid sebagai pusat edukasi penanganan, dan pencegahan pandemi Covid-19, hari ini, Jumat (22/5/2020) siang.
Beberapa hal yang sudah berlangsung di Masjid Al Kautsar antara lain mengadakan penyemprotan disinfektan setiap seminggu dua kali di seluruh wilayah Villa Dago dan sekitarnya, kemudian memberikan bantuan sosial untuk warga yang terdampak, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk mengadakan rapid test kepada seluruh Pengurus RT, RW dan warga.
Kegiatan edukasi digalakkan dengan publikasi melalui media online dan spanduk di seluruh wilayah tentang protokol kesehatan, kerja sama dengan semua aparat pemerintahan termasuk Polsek dan Koramil untuk membantu check point, dan setiap hari melakukan himbauan-himbauan protokol kesehatan dengan menggunakan mobil komando dan ambulans.
“Alhamdulillah atas ikhtiar ini sampai dengan saat ini warga Villa Dago yang hampir 5000 warga semua aman dan tidak ada yang ODP, PDP dan positif. Terakhir kami juga lakukan dakwah online setiap hari Rabu dan Minggu sekalian menghimbau kepada seluruh warga tetap konsisten mengikuti anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan. Kami bangkit untuk tidak hanya diam dalam kondisi pandemi ini, dan kami bangga dan semangat melakukannya. Insya Allah berkah,” ungkap H. Juni Sukasmono SE, Ketua DKM Al Kautsar.
Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Jakarta dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Tangsel sebagai Organisasi Profesi kesehatan yang bergerak bersama mendukung kegiatan ini.
Gerakan pencegahan pandemi ini sangat diapresiasi oleh Pemuda Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang menilai pentingnya keterlibatan seluruh stakeholder dalam konsep pentahelix, kegiatan di Masjid Al Kautsar dapat mempercepat kesuksesan kampanye yang digaungkan DMI yakni #BangkitdariMasjid.
Ketua Kaderisasi Pemuda DMI, Arief Rosyid Hasan yang turut hadir, menjelaskan saat ini tercatat ada ratusan organisasi kepemudaan secara nasional. Juga ada ratusan ribu komunitas yang berjejaring di daerah dengan jutaan potensi generasi muda yang sangat bisa digerakkan untuk ikut membantu gerakan #BangkitdariMasjid.
“Seperti yang kita ketahui, ada sekitar 800.000 Masjid seluruh Indonesia, yang tersebar dari kota hingga pelosok, di jalan utama hingga di gang-gang sempit. Potensi ini harus diberdayakan secara sosial ekonomi oleh generasi muda tidak hanya dalam momentum pandemi Covid-19, tapi juga setelahnya,” jelas drg. Arief Rosyid Ketua Pemuda Dewan Masjid Indonesia.
Gerakan #BangkitdariMasjid ini disambut baik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang memang ingin mendorong kembalinya fungsi sosial masjid.
“Dampak Covid19 ini tidak hanya masalah kesehatan saja, tapi juga berdampak pada masalah ekonomi, sosial, pendidikan dan ketahanan pangan. Gugus Tugas mengajak gerakan masyarakat bantu masyarakat, dengan bantu edukasi, pangan, pendataan, ekonomi, medis dan psikologi. Dan masjid dengan fungsi sosialnya bisa menjadi tempat untuk implementasi konsep gerakan masyarakat ini,” ujar Lilik Kurniawan, S.T, M.Si Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).