27.6 C
Jakarta

Tujuh Inovasi Ciptaan UAD untuk Selesaikan Masalah di Masa Covid-19

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta telah membuat tujuh inovasi produk yang bisa memberikan sumbangan bagi penyelesaian masalah-masalah yang muncul akibat Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Ketujuh inovasi tersebut adalah Pistol Covid-19, Laboratorium Jarak Jauh, Imunostimulan Berbasis Herbal, Handsanitizer, Buku Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19, Pembelajaran Radio Komunitas, dan Portal Otomatis.

Demikian disampaikan Rektor UAD, Dr Muchlas MT pada Sidang Terbuka Senat Universitas Ahmad Dahlan dengan Agenda Upacara Milad ke 60 di Kampus Utama UAD Yogyakarta, Sabtu (19/12/2020). Sidang Senat Terbuka ini dilaksanakan secara Daring (dalam jaringan).

Dijelaskan Muchlas, tujuh inovasi karya UAD tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat selama pandemi Covid-19. Sebab pembatasan pergerakan manusia telah menimbulkan berbagai masalah. Karena itu, UAD menciptakan inovasi agar kegiatan untuk memenuhi kebutuhan mendasar manusia bisa terus berjalan.

Pertama, Pistol Covid-19. Pistol ini, kata Muchlas, dikembangkan Center for Integrated Research and Innovation (Cirnov) UAD dan bekerjasama dengan Unit Usaha UAD, PT Multi Adi Teknologi dan Laboratorium Mikro Biologi UAD. Pistol ini sudah diproduksi secara massal dan telah mendapatkan izin dari Kementerian Republik Indonesia pada Juni 2020. “Pengguna Pistol Covid-19 made in UAD tersebar di berbagai institusi, perkantoran, industri dan rumah sakit,” kata Muchlas.

Kedua, R-Phylab atau Remote Physics Laboratorium. Laboratorium ini dikembangkan oleh dosen-dosen fisika. Laboratorium ini dapat diakses dari jarak jauh mendukung pembelajaran praktek. Selama pandemi Covid-19 tercatat perguruan tinggi mitra UAD yang telah menggunakan laboratorium jarak jauh ini.

Di antaranya, Universitas Siliwangi, Universitas Syah Kuala, Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan Universitas Indraprasta. “Penggunaan untuk kalangan sekolah sedang dalam proses desiminasi,” katanya.

Ketiga, Imunostimulan berbasis herbal. Sejak awal tahun 2020, laboratorium farmasi telah melakukan uji laboratorium terhadap berbagai tanaman yang diduga dapat meningkatkan imunitas tubuh. Penelitian tentang imono modulatori yang dilakukan peneliti, khususnya dari Fakultas Farmasi UAD, telah memsuki berbagai fase uji. Rekor UAD mengharapkan dalam jangka dua tahun ke depan produk imono modulatori karya UAD dapat memasuki produksi massal.

Keempat, Handsanitizer. Kebutuhan cairan pencuci tangan yang sangat tinggi, khususnya awal pandemi mendorong UAD memproduksi handsanitizer secara massal. Seluruh proses produksi dilakukan dosen farmasi di Laboratorium Teknologi Kefarmasian UAD.

Kelima, Buku Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19. Untuk membantu para guru agar lebih mudah mengelola pembelajaran di masa Covid-19, UAD mendorong para dosen untuk menyusun buku-buku tentang pembelajaran. Selain dosen, penyusunan buku ini melibatkan guru-guru, orangtua murid yang jumlahnya 350 orang dan menghasilkan lima buku.

Keenam, Pembelajaran Radio Komunitas. Pembelajaran ini diterapkan di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur. Untuk menjaga keberlanjutan pembelajaran di daerah terpencil yang tidak terjangku internet, UAD telah membangun stasiun Radio Komunitas di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur. Para dosen UAD diterjunkan untuk pelatihan pembelajaran berbasis Radio Komunitas kepada guru-guru di daerah terpencil.

“Tidak kurang dari 12 sekolah yang meliputi tiga Taman Kanak-kanak, lima Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), dua Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan dua Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K). Mereka terbantu dengan sistem pebelajaran berbasis Radio Komunitas ini selama pandemi Covid-19,” kata Muchlas.

Ketujuh, Portal Otomatis. Salah satu kebutuhan mendasar dari pencegahan penyebaran Covid-19 adalah tersedianya portal yang beroperasi memberikan hasil pengukuran suhu tubuh. Tim Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP) UAD dan masyarakat telah berhasil menciptakan portal otomatis versi 1.0 yang dilengkapi dengan handsanitizer otomatis. Alat ini sudah diproduksi massal dan ditempatkan di tempat strategis seperti masjid.

Selain tujuh inovasi, UAD juga ditetapkan sebagai Kampus Sehat atau Health Promoting University (HPU) oleh Kementerian Kesehatan RI. Pencanangan HPU tersebut kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Kesehatan RI. Saat ini ada 19 perguruan tinggi seluruh Indonesia yang masuk HPU dan salah satunya, UAD,” kata Muchlas.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!