28.9 C
Jakarta

Perempuan ‘Aisyiyah Memaknai Tahun Baru di Masa Pandemi dengan Muhasabah

Baca Juga:

PATI, MENARA62.COM – Divisi Penguatan Pengajian dan Media Majelis Tabliqh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah bekerjasama dengan Majelis Tabliqh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah  Karesidenan Pati, mengadakan acara Perempuan Mengaji Edisi ke-4 secara virtual, pada hari Sabtu 16/01/2021 M bertepatan dengan 3 Jumadil Akhir 1442 H pukul 19.30 – 21.30 WIB.

Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulan secara bergantian antar Majelis Tabliqh PDA se Jawa Tengah. Hadir 400 peserta, terdiri dari Pengurus yaitu Jajaran Pimpinan Majelis Tabliqh PWA Jateng dan PDA se karesidenan Pati, serta ibu ‘Aisyiyah yang tergabung dalam korp mubaliqhot, serta ibu ‘Aisyiyah baik di daerah, cabang maupun ranting.

Susunan acara pada malam seusai menjalankan ibadah sholat itu, diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara Ketua Majelis Tabliqh PDA Jepara Endang Puji Rahayu, pembacaan ayat suci Al Qur’an Munzanah PDA Kudus, menyanyikan mars ‘Aisyiyah, laporan penyelenggaraan, sambutan oleh ketua koordinator yang membidangi Majelis Tabliqh PWA Jateng Sri Gunarsi. Inti pengajian disampaikan oleh Siti Munaza’ah dari PDA Pati, penutup oleh ketua Majelis Tabliqh Jateng Lintalmuna, doa bersama dipandu Siti Romlah dari PDA Blora, dilanjut foto bersama dan penutup.

Moderator pengajian Siti Masmumah dari PDA Rembang, memandu jalannya pengajian tersebut, mengatur acara dengan pengisian materi selama 30 menit dan 15 menit untuk pertanyaan.

Menurut Ibu Siti Munaza’ah bahwa, tidak ada tuntunan bermuhasabah pada tahun baru. ‘Setiap insan yang hidup di dunia yang fana ini sebaiknya bermuhasabah setiap hari, untuk instrospeksi diri merenung semua perbuatan yang telah dilakukan,”jelasnya.

Ada 3 peringatan yang terkandung di dalam QS.Al Hasyr ayat 18 yaitu:
1. Sebagai orang yang beriman harus dalam posisi selalu bertaqwa kepada Allah SWT dimana saja berada,
2. Harus selalu melaksanakan perbuatan yang baik untuk kepentingan masa depan/akhirat,
3. Semua perbuatan manusia diketahui dan diberi balasan Allah SWT.

Bermuhasabah / instrospeksi diri harus selalu mengacu pada sabda Rasullullah SAW. ”Barang siapa yang keadaan hari ini lebih baik daripada hari kemarin, dialah orang yang beruntung dan barang siapa yang keadaan hari sekarang masih sama dengan hari kemarin, maka dialah orang yang tertipu/rugi, dan siapa yang keadaan hari sekarang lebih jelek daripada hari kemarin maka dialah orang yang terkutuk/laknat.”

“Untuk mewujudkan kehidupan yang diridhoi Allah SWT, untuk menatap masa depan antara lain, kita harus mengoreksi kesalahan diri sendiri sebelum mengoreksi kesalahan orang lain, berlomba melakukan kebaikan, meningkatkan etos kerja, selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah serta berusaha meninggalkan semua perbuatan maksiat dan kemungkaran,”imbuhnya.

Pengajian ditutup dengan sebuah harapan, semoga Allah SWT menolong bangsa kita dalam rangka menghadapi kehidupan baru tahun 2021. Dengan harapan agar kehidupan kita menjadi lebih baik yaitu Fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina azabannar.Aamiin,” pungkasnya. (Deny Ana I’tikafia)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!