27.3 C
Jakarta

Agama Solusi Perbaiki Masa Depan Bangsa

Baca Juga:

MAKASSAR, MENARA62.COM — Prof Dr Khoiruddin Bashori, MSi mengatakan agama memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan pendidikan karakter bagi anak bangsa. Bahkan agama menjadi solusi paling utama untuk memperbaiki masa depan bangsa Indonesia dalam peradaban modern yang mengarah kepada manusia milenium.

Khoiruddin Bashori mengungkapkan hal itu pada Seminar Nasional Pendidikan bertema “Integrasi pendidikan agama dalam pembentukan karakter peserta didik” di Pesantren Pembangunan Muhammadiyah Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/10/2017). Selain Khoiruddin, narasumber lain adalah Kadis Provinsi Sulsel, Kemenag Sulsel, Dekan FAI Unismuh Makassar, Ketua STAKN Toraja.

Lebih lanjut Khoiruddin Bashori yang juga Wakil Ketua LP2 PP Muhammadiyah mengatakan pembentukan pendidikan karakter harus melibatkan semua pihak, yaitu pemerintah, dosen, guru, karyawan, orang tua dan lingkungan. Sebab model pendidikan karakter harus dibentengi dengan kebiasaan kehidupan keseharian baik aspek budaya, ekonomi, politik, dan keterlibatan para pemimpin dalam contoh tauladan.

Budaya malu, katanya, harus menjadi pegangan dalam kehidupan keseharian. Di antaranya, budaya malu karena tidak jujur, tidak bersih, tidak disiplin dan tidak melaksanakan pendidikan agama.

Sementara Ketua Sekolah Tinggi Agama Kristen, Salmon Pamantung MTh mengatakan pendiri Muhammadiyah sesungguhnya telah memberikan contoh model pendidikan karakter, Hal ini dibuktikan dengan menanamkan nilai-nilai pendidikan dengan gerakan langsung pada masyarakat bersifat pemberdayaan tanpa melihat suku dan agama.

Di antaranya, memberikan fasilitas, mendidik secara langsung untuk perubahan kualitas hidup, baik model perekonomian berbasis kerakyatan, pendidikan secara gratis dan mandiri. Juga penyantunan orang miskin, yatim piatu dan pembinaan spiritual keagamaan pada kalangan masyarakat menengah ke atas dengan pendekatan pendidikan agama.

Kepala Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Drs H Abd Wahid Thahir MPd mengatakan kehadiran pondok pesantren ini menjadi kekuatan bagi organisasi Muhammadiyah dalam pembentukan pendidikan karakter. Bahkan telah memiliki pengalaman melahirkan tokoh bangsa sebelum kemerdekaan, proses kemerdekaan dan merebut kemerdekaan seperti Jenderal Sudirman, dan sejumlah tokoh lainnya. “Karena itu, Muhammadiyah menjadi penggerak dan contoh tauladan apalagi dengan berdirinya amal usaha pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lain lain,” katanya.

Sementara KH. Mawardi Pewangi, Dekan FAI Unismuh Makassar mengatakan guru memiliki peran strategis dalam pembentukan pendidikan karakter. Lucu sekali setiap tahun lahir sarjana ekonomi tidak tahu berdagang, sarjana hukum tidak sadar hukum, dan sarjana kelautan tidak tahu berenang.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!