JAKARTA, MENARA62.COM — Aksi Balasan Hamas Karena Israel Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata. Hamas menangguhkan pembebasan tawanan berikutnya yang ditahan di Gaza tanpa batas waktu, dan menuduh Israel melanggar ketentuan-ketentuan kesepakatan gencatan senjata, termasuk dengan terus membunuh warga Palestina dan menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan.
Situs Aljazeera.com melansir, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, kesepakatan gencatan senjata di Gaza harus dibatalkan jika seluruh tawanan Israel tidak dibebaskan sebelum hari Sabtu.
Langkah tersebut memicu protes di Tel Aviv, sementara militer Israel mengatakan telah membatalkan cuti bagi para tentaranya dan meningkatkan kekuatannya di sekitar Jalur Gaza.
Namun kondisi yang memprihatinkan terjadi di Gaza. Warga Palestina yang sebelumnya mengungsi dan kembali lagi ke Gaza, menemukan kenyataan yang menyedihkan. Kondisi cuaca yang buruk, menambah penderitaan para pengungsi Palestina yang berlindung di tenda-tenda darurat karena sebagian besar rumah mereka rusak atau hancur.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan 48.208 orang dan melukai 111.655 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Kantor Media Pemerintah Gaza telah memperbarui jumlah korban tewas menjadi setidaknya 61.709 orang, dan mengatakan bahwa ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan saat ini diperkirakan telah meninggal. Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.
