34.8 C
Jakarta

Apa yang Harus Dilakukan oleh Penderita Dermatitis Atopik Selama WFH? Ini Kata Pakar

Baca Juga:

Kesehatan kulit ternyata tidak terlepas dari kondisi psikis seseorang. Terutama jenis penyakit kulit yang berhubungan dengan alergi. Satu diantaranya dermatitis atopik.

Jenis penyakit ini terkait erat dengan kondisi psikologis seseorang. Jika mengalami stress, maka alergi bisa lebih sering muncul. Ujung-ujungnya penyakit kulit yang diderita bisa muncul mengganggu.

Karena itu, selama pandemi Covid-19 dimana masyarakat diminta lebih banyak beraktivitas dari rumah (wfh), dr Ika Miqradhini AAAM, Cibtac, M. Kes, dokter praktisi kecantikan anti aging, penderita dermatitis atopik untuk bisa mengelola stress.

“Dermatitis atopik berhubungan erat dengan alergi. Dan alergi itu berkaitan erat dengan kondisi psikilogis. Makin tertekan biasanya alergi gampang muncul,” katanya pada acara diskusi kesehatan bertema Perawatan Wajah yang Tepat Saat #dirumahaja bersama desainer terkemuka Nina Nugroho, Rabu (13/5/2020).

Ia menyarankan penderita dermatitis atopik untuk meminimalkan faktor-faktor pemicu alergi, baik dari segi makanan maupun lingkungan. Ini penting untuk mengurangi risiko kekambuhan.

Menurutnya meski gatalnya cukup menyiksa, penderita dermatitis atopik masuk kategori tidak terlalu urgen untuk berobat ke rumah sakit. Karena itu selama pandemi Covid-19, usahakan tidak ke rumah sakit dahulu.

“Selama pandemi Covid-19 kan ada imbauan kita menghindari rumah sakit. Nah usahakan memang kita tidak ke rumah sakit supaya risiko tertular Covid-19 berkurang,” katanya.

Penderita dermatitis atopik, lanjut dr Ika bisa memanfaatkan obat-obatan bebas yang banyak dijual di apotek yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Dan untuk mengurangi gatalnya bisa menggunakan obat-obatan alergi.

“Jangan lupa perhatikan pola makan, pola tidur, kesehatan badan dan lingkungan,” tambah dr Ika.

Dermatitis atopik merupakan salah satu jenis dermatitis (eksim) yang terjadi akibat adanya peradangan pada kulit. Kondisi ini bisa disertai dengan kulit yang memerah, kering, dan pecah-pecah. Peradangan biasanya berlangsung lama, bahkan hingga bertahun-tahun.

Gejala yang ditimbulkan pada masing-maisng penderita berbeda. Pada balita, gejala dermatitis atopik berupa kulit bersisik, memerah, dan berkerak di area pipi, kulit kepala, tangan dan kaki. Sedangkan pada anak-anak dan orang dewasa, gejala eksim atopik yang sering muncul adalah ruam merah dan terasa sangat gatal di area belakang leher, lutut, dan siku.

Dalam diskusi yang live melalui IG @ninanugrohostore tersebut, dr Ika juga membahas terkait kesehatan dan kecantikan kulit. Menurutnya meski beraktivitas di rumah, tidak berarti kita mengabaikan perawatan wajah.

Sebab di rumah juga tak kalah banyaknya paparan polusi yang bisa membuat wajah menjadi kusam. Mulai dari panas kompor saat di dapur, aktivitas menyapu, saat berjemur matahari dan sebagainya.

Berikut beberapa saran agar wajah tetap sehat saat di rumah saja. Pertama tetap rutin gunakan pelembab. Meski di rumah menggunakan AC atau udara tidak panas.

Kedua, tetap gunakan sunscreen. Krim ini tidak hanya penting digunakan saat kita keluar rumah. Di dalam rumah dengan paparan sinar matahari yang menembus jendela, atas rumah dan lainnya juga berpotensi membuat kulit menjadi kusam.

Ketiga, jaga asupan cairan dalam tubuh dengan banyak minum. Konsumsi air ini penting agar tubuh tetap terjaga kelembabannya. Minum air tidak harus menunggu rasa haus muncul, kecuali saat kita sedang berpuasa.

Keempat, tetap bersihkan muka baik menggunakan sabun maupun lotion pembersih wajah. Sebab aktivitas di rumah tetap dapat membuat wajah menjadi kotor dan pori-pori kulit tersumbat.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!