28.6 C
Jakarta

Bank Sampah Peroleh KUR dan IUMK

Baca Juga:

SURABAYA, MENARA62.COM–Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati di pantai Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur hari ini (28/02), Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga didampingi oleh Kanwil Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan penyerahan bantuan berupa penguatan permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada komunitas bank sampah di Jawa Timur, yakni bank sampah Surabaya. Selain itu, Menkop UKM juga memberikan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) kepada komunitas bank sampah Mojokerto. Dengan adanya KUR dan IUMK yang diberikan kepada komunitas bank sampah di Jawa Timur ini, maka peran dan fungsi bank sampah semakin luas perannya dan bukan hanya sekadar pengelolaan sampah saja, tetapi juga pemberdayaan terhadap para anggotanya dalam mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pada acara HPSN tersebut dihadiri juga oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya serta perwakilan Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan perikanan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , Kementerian Kesehatan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rusmaharini.
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam kata sambutannya mengungkapkan, acara HPSN sebagai sebuah refleksi dalam mengenang peristiwa 17 tahun, yaitu peristiwa longsor sampah di TPA Leuwi Gajah, kota Cimahi yang terjadi pada 21 Februari 2005 lalu dan memakan korban 157 jiwa. Maka dengan HPSN di Surabaya ini dengan tema mewujudkan Indonesia bersih sampah 2020, Wapres berharap agar peristiwa tersebut tidak terulang kembali dan pengelolaan sampah bisa dikelola dengan benar.
“Pada acara HPSN ini merupakan mementum bagi kita, baik pemerintah dan masyarakat untuk sadar bagaimana caranya mengelola sampah secara terintegrasi,” terangnya.
Di dalam pengelolaan sampah agar berguna dan memiliki nilai tambah, selama ini pemerintah telah banyak membuat regulasi seperti undang-undang, peraturan pemerintah dan lain lain tetapi dalam implementasinya belum bisa mengatasi persoalan sampah. Hal ini kata Wapres, dikarenakan tiadanya tindakan dan perilaku kita dalam mengatasi masalah sampah. Maka dalam mengatasi sampah diperlukan konsistensi dalam bertindak yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.
Sampah dalam pandangan Wapres bisa menjadi kawan dan bisa menjadi lawan. Bisa menjadi kawan apabila diri kita memiliki kebaikan dalam mengelola sampah untuk bermanfaat bagi kehidupan seperti pupuk, pembangkit listrik dan lain-lain. Begitu juga sampah bisa menjadi lawan apabila kalau sampah dianggap bahaya dan sumber dari  penyakit. “Maka di bebagai negara dan daerah di wilayah Indonesia berupaya untuk mengatasi masalah ini,” ucapnya.
Terkait adanya gerakan bank sampah di masyarakat, Wapres mengucapkan terima kasih kepada komunitas atau kelompok masyarakat di tanah air yang telah mengembangkan berbagai bank sampah. Semoga dengan adanya bank sampah sebagai  rasa tanggung jawab bersama kita semua untuk bisa sama-sama memiliki rasa tanggung jawab dan mampu memberikan solusi terhadap pengelolaan sampah yang selama ini menjadi masalah bersama.
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!