33.4 C
Jakarta

Covid-19 Varian India Tidak Dapat Terdeteksi Lagi Oleh SWAB

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM-Walaupun pemerintah sudah memberi kelonggaran dan memperbolehkan masjid- masjid menyelenggarakan kegiatan berjama’ah di bulan Ramadhan ini , tapi hal tersebut bukan berarti bahwa pandemi virus covid-19 telah selesai. Tren penyebaran dan penularan virus ini kembali naik di dunia. Di tambah ditemukan varian-varian baru dari virus ini, seperti varian Inggris, varian Brazil, varian Afrika dan terakhir varian India .

Alhamdulillah Indonesia dan Singapura untuk saat ini masih bisa bertahan. Di negara-negara tetangga kita seperti Malaysia, Filipina, Thailand, penyebaran dan penularan juga kembali tinggi, termasuk di negara-negara Eropa dan Asia Selatan khususnya di India. Sekarang ini India mengalami Tsunami covid-19. Itulah yang disampaikan oleh Prof Dr H Muhajir Effendi selaku MENKO PMK RI pada acara Tausiyah Romadhon yang bertempat di Masjid At Taqwa Perguruan Muhammadiyah Matraman Jl KHA Ahmad Dahlan No 1 , Kayu manis Jakarta Timur , Jum’at 30 April 2021.

Mantan Mendikbud RI yang juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang juga selanjutnya menyampaikan di hadapan jama’ah yang terbatas dan tetap melaksanakan protokol kesehatan pada kesempatan ini, bahwa di India data terakhir menyebutkan 7000 kasus lebih korban yang meninggal setiap harinya . “Jangankan kamar- kamar di rumah sakit, halaman- halaman rumah sakit pun sudah tidak dapat menampung pasien yang membludak. Kemudian di tambah lagi permasalahan langkanya oksigen tabung untuk para pasien yang sangat membutuhkan hingga India harus di bantu Dunia Internasional untuk mengatasi permasalahan tersebut,”ungkap Muhajir .

Menko PMK RI juga menjelaskan bahwa varian baru dari covid -19 dari India ini sangat berbahaya dari jenis virus covid-19 sebelumnya. Virus dari India ini tidak dapat terditeksi oleh swab , baik antigen maupun PCR. Maka jika ada orang yang sudah terinfeksi varian terbaru dari virus ini , ketika diswab hasilnya tetap negatif , tetapi virus tersebut sudah menyerang dan menggerogoti paru -paru dan tidak berapa lama pasien yang terinfeksi tersebut meninggal dunia .

Menko PMK Ri berharap agar kita semua tetap waspada dan jangan sampai lengah. Beliau meminta Pengurus Masjid harus tetap bertanggung jawab secara maksimal untuk menjalankan protokol kesehatan jika menyelenggarakan ibadah berjama’ah.  Kemudian Menko PMK RI juga berharap kesadaran para jama’ah selain juga taat kepada protokol kesehatan. Jika ada yang merasa badan kurang fit atau mempunyai penyakit bawaan ( komorbid ) , agar beribadah di rumah saja. Hal tersebut juga berlaku untuk lansia, karena lansia adalah orang yang paling rentan terinfeksi covid 19. MENKO PMK RI juga menjelaskan kepada para Jama’ah dalam Acara tersebut bahwa sebelum beliau datang dan memberika tausiyah di Masjid ini , beliau sudah menjalani test SWAB PCR .

(Noor F A)

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!