SOLO, MENARA62.COM – SD Muhammadiyah 24 Surakarta telah memulai langkah-langkah inovatif untuk menggabungkan seni, keberlanjutan, dan cinta lingkungan melalui proyek menarik yang melibatkan para siswa dalam upaya daur ulang yaitu menggunakan kembali (reuse) galon bekas. Kegiatan ini dilakukan oleh kelas 5A dan 5B, Jumat (19/4/2024).
Kegiatan memanfaatkan galon bekas ini tidak hanya menjadi manifestasi dari cinta lingkungan, tetapi juga merupakan langkah konkret untuk mendukung status sekolah sebagai Sekolah Adiwiyata. Dalam perjalanan menuju keberlanjutan lingkungan, proyek ini menjadi pilar penting yang menunjang upaya sekolah dalam mewujudkan visi Adiwiyata.
Kegiatan ini diusung oleh mahasiswa PPL PPG Prajabatan Gelombang 1 2024 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Salah satu perwakilan mahasiswa PPL UMS, Gea Aliajanah mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah-langkah inovatif untuk menggabungkan seni, keberlanjutan, dan cinta lingkungan melalui proyek menarik yang melibatkan para siswa dalam upaya daur ulang. Melukis galon bekas untuk dijadikan pot tanaman telah menjadi salah satu cara kreatif dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan.
“Dengan melibatkan siswa-siswi dalam kegiatan yang menggabungkan daur ulang galon bekas dan seni lukis, SD Muhammadiyah 24 Surakarta memberikan pelajaran praktis tentang pentingnya pelestarian alam sejak usia dini dan menciptakan nilai-nilai gotong royong dari kolaborasi siswa dalam kelompok dalam menghasilkan pot-pot tanaman yang indah dan bermakna. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip Adiwiyata yang menekankan pada pendidikan lingkungan yang berkelanjutan,” ungkap Gea.
Dalam suasana yang penuh semangat dan keceriaan, guru dan siswa SD Muhammadiyah 24 Surakarta merasakan kebahagiaan yang luar biasa dalam menyelesaikan kegiatan kreatif daur ulang menggunakan galon bekas. Ekspresi senang terpancar jelas, menjadi cerminan dari kebanggaan atas hasil kerja keras siswa. Salah satu siswa kelas 5, Akbar Nasuha merasa senang dan bangga dapat berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan barang bekas sambil mengekspresikan kreativitas.
“Saya dan teman-teman sangat senang sekali melukis galon bekas untuk dibuat pot yang akan ditanami dan sekolah menjadi semakin indah,” ucap Akbar. (*)