28.1 C
Jakarta

Dokumentasi Sastra Lewat Sayembara Kritik Sastra

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Empat tahun berlalu sayembara kritik sastra diadakan oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), tahun ini digelar kembali dengan semangat dan harapan yang lebih besar dan maju. Hal tersebut disampaikan oleh Yusi Avianto, ketua Komite Sastra DKJ periode tahun ini pada Malam Anugerah Sayembara Kritik Sastra DKJ, Kamis malam (31/08) di Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Pada malam anugerah itu, Yusi menyampaikan dalam sambutannya bahwa, sayembara kritik sastra biasanya diadakan dua tahun sekali. Namun, saat ini sudah empat tahun baru terlaksana kembali. “Sayembara kritik sastra ini biasanya diadakan setiap dua tahun sekali. Tapi kali ini sudah empat tahun baru kami mengadakan kembali. Perbedaan pun banyak kami dapatkan mulai dari usia peserta yang datang dari ragam usia, mulai dari usia 15 hingga di atas 70 tahun. Pada tahun 2013 kami menerima naskah sebanyak 100 naskah lebih, tahun ini kami menerima 93 naskah.” Yusi berharap sayembara ini tidak hanya diadakan satu tahun sekali, tetapi kalau bisa setiap satu tahun.

Harapan yang sama pun disampaikan oleh dewan juri di sela-sela membaca surat keputusannya. Dewan juri yang terdiri atas A.S Laksana, Ari J. Adipurwawidjana, dan Martin Suryajaya mengumumkan beberapa pemenang sayembara kritik sastra tahun ini yang terdiri atas tujuh pemenang. Dengan menimbang empat kriteria penjurian dan kondisi umum naskah yang dibaca, maka dewan juri menyimpulkan bahwa, tidak ada yang layak menyandang juara pertama dalam sayembara kali ini. Hanya ada Juara II, Juara III, dan empat Juara Harapan.

Pemenang sayembara kritik sastra yang diadakan oleh Komite Sastra DKJ tahun ini adalah Juara II naskah nomor 33 berjudul Memandang Seperti Penjajah: Membedah Pascakolonialitas Puya ke Puya Karya Faisal Odang, ditulis oleh Harry Isra Muhammad, Juara III terdiri atas dua pemenang, yaitu naskah nomor 1 berjudul Puisi, Ideologi, dan Pembaca yang Terkalahkan: Bahasa sebagai Reaksi Neurotik dalam Kumpulan Puisi Berlin Proposal Karya Afrizal Malna, ditulis oleh Muarif, dan naskah nomor 68 berjudul Memahami Jagat Jungkir-Balik Triyanto Triwikromo dalam Surga Sungsang, ditulis oleh Sunlie Thomas Alexander.

Empat Juara Harapan sayembara kritik sastra tahun ini adalah Bandung Mawardi dengan judul Dokumentasi Kenangan: Bocah dan Petuah, Setyaningsih dengan judul Penerimaan dan Penolakan, Membaca Mirah dari Banda Garapan Hanna Rambe, Achmad Fawaid dengan judul Politik Estetika Sitor Situmorang dalam Ibu Pergi ke Surga (1950-1981), dan Ining Isaiyas dengan judul Hokayat 0 dan Traktat Filsafat Eka Kurniawan. 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!