26.7 C
Jakarta

FTI Juara Umum pada Kejuaraan Karate UAD Bimawa Cup 2023

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Fakultas Teknologi Industri keluar sebagai juara umum pada Kejuaraan Karate UAD Bimawa Cup 2023, Sabtu (7/1/2023). Suchika Mazwa Nabila (FKM) best of the best putri dan Fiqih Maulanana (FTI) best of the best putra. Kejuaraan Karate yang baru pertama kali ini diikuti 59 mahasiswa atlet Karate UAD, mempertandingkan 14 kelas Kata dan Kumite serta memilih atlet Best of the Best.

Dijelaskan Mohammad Ihsan, Ketua Panitia, Kejuaraan Karate Bimawa Cup 2023 antar fakultas ini mengangkat tema ‘Menumbuhkan bibit unggul mahasiswa UAD yang berprestasi dengan semangat Bushido.’ Kejuaraan diikuti sembilan fakultas yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Psikologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Agama Islam (FAI), dan Fakultas Farmasi.

“Fakultas Teknologi Industri keluar sebagai juara umum dengan mengumpulkan enam medali emas, tiga perak, dan empat perunggu. Juara kedua FKIP dengan dua medali emas, dua perak dan empat perunggu. Juara tiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan dua medali emas, dan satu perunggu,” kata Mohammad Ihsan yang juga Ketua UKM Karate UAD.

Sedang Danang Sukantar, MPd, Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa, Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD mengatakan kejuaraan ini untuk mencari bibit atlet karate. Selain itu, kejuaraan ini juga sebagai ajang melatih karateka UAD dalam rangka persiapan untuk diikutsertakan pada berbagai kejuaraan,

“Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate UAD menyelenggarakan Kejuaraan Karate Antar Fakultas se-UAD agar para atlet yunior khususnya tidak gagap pada saat diterjunkan pada kompetisi-kompetisi di luar UAD,” kata Danang.

Kepala Bimawa UAD, Choirul Fajri, SIKom, MA, mengatakan kejuaraan ini sebagai tempat mencari bibit-bibit unggul. “Melalui kejuaran ini dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk melatih mental dalam bertanding sehingga nantinya bisa mengikuti kompetisi kejuaraan yang lebih tinggi,” harap Choirul Fajri.

Sementara Dr Gatot Sugiharto, SH, MH, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan menyampaikan sebagus apapun mahasiswa berlatih di tempat latihan tidak akan bisa tercatat sebagai ukuran prestasi. Apabila mahasiswa tidak pernah mengikuti kompetisi-kompetisi di tingkat apapun. Beragam tingkat kompetisi menjadi sangat penting untuk mahasiswa sebagai atlet sebelum nantinya akan mengikuti kompetisi yang lebih tinggi.

“Di dalam setiap pertandingan menang dan kalah sesuatu yang biasa. Menang kita punya pengalaman dan kalah pun tidak kalah dengan pengalaman yang ada. Kekalahan atlet sebagai bagian memotivasi atlet untuk terus belajar dan berlatih,” kata Gatot.(*)

 

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!