28 C
Jakarta

Hanya 40 Persen Guru yang Siap dengan Teknologi

Baca Juga:

BALI, MENARA62.COM– Prosentase guru non teknologi informasi yang menguasai teknologi masih rendah, tidak lebih dari 40 persen. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Kapustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Gogot Suharwoto di sela pembukaan simposium internasional pembelajaran jarak jauh atau International Symposium on Open Distance and e.learning (ISODEL) 2018, seperti dikutip dari Antara, Selasa (4/12).

“Kami sudah melakukan survei, dan hasilnya hanya 40 persen guru non-TIK (yang tidak mengajar TIK), yang siap dengan teknologi. Data yang kami punya itu berdasarkan nama dan alamatnya,” ujar Gogot.

Fakta itulah yang menjadi kendala dalam mencapai pendidikan yang sesuai dengan revolusi 4.0. Kendala lainnya, adalah ketersediaan jaringan internet terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Untuk mengatasi kendala itu, Kemendikbud melatih sebanyak 10.000 guru setiap tahunnya agar terbiasa dengan teknologi.

Sedangkan untuk kendala jaringan internet, Kemendikbud dan Kominfo berupaya menyediakan layanan internet di sekolah.

“Ada sekitar 1.420 sekolah di daerah yang sudah disediakan layanan internetnya,” jelas dia.

Kendala selanjutnya adalah kesenjangan generasi antara guru dan siswa. Untuk itu, lanjut dia, perlu adanya satu platform yang sama yang menjembatani kesenjangan generasi tersebut.

“Kita siapkan platform yang sama, namanya Rumah Belajar. Melalui platform itu, guru dan murid masuk ke situs itu dan proses pembelajaran terjadi,” tambah dia.

ISODEL 2018 merupakan simposium yang menghadirkan pakar pendidikan dan teknologi dari lima benua yang diselenggarakan di Bali, 3-5 Desember. Tema utamanya adalah teknologi pendidikan di era 4.0.

Gogot mengatakan dalam acara itu, semua pembicara akan menyampaikan praktik baik mengenai teknologi pendidikan di forum itu. Praktik baik itu akan dicatat dan disampaikan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!