26.1 C
Jakarta

IPM SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Galang Dana Korban Tsunami

Baca Juga:

SURAKARTA, MENARA63.COM — Sebagai rangkaian peringatan Hari Laut dan Samudera, IPM SMA Muhammadiyah menggalang dana untuk korban bencana tsunami di Banten dan Lampung, Selasa (15/1/2019).

Ketua IPM SMA Muhammadiyah PK Kottabarat, Muhammad Zuhdiya Sukma mengatakan, Sebagai siswa mereka perlu memahami mitigasi bencana. Oleh karena itu menurutnya, perlu adanya kegiatan untuk menambah pengetahuan tentang mitigasi bencana di sekolah.

“Kita mengadakan kegiatan ini dengan tujuan untuk menambah pengetahuan siswa tentang mitigasi bencana. Selain itu, kita juga mengalang dana untuk korban bencana Tsunami di Banten dan Lampung,” ujarnya.

Menurut Muhammad Zuhdiya, kegitatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan rasa empati IPM SMA Muhammadiyah PK Kottabarat  terhadap korban bencana Tsunami. “Dengan kegiatan ini, kita sebagai penggurus IPM bisa menumbuhkan rasa kepedulian dan rasa empati teman-teman, siswa-siswa SMA Muhammadiya PK Kottabarat terhadap korban bencana, khususnya bencana yang baru saja terjadi yaitu tsunami di Banten dan Lampung,” ujarnya.

Ustadzah Diaz Muslima Qoirunnisa SPd SPd menjelaskan, kegiatan penyuluhan mitigasi bencana ini dilaksanakan tepat tanggal 15 Januari, sekaligus memperingati hari Darma Samudera yaitu memperingati pertempuran di Laut Aru.

“Hari ini diperingati sebagai hari Dharma Samudera atau sering disebut juga sebagai hari laut dan samudera, yaitu memperingati pertempuran heroik yang terjadi di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962. Pertempuran tersebut adalah pertempuran antara tentara Indonesia melawan Belanda untuk membebaskan bumi Papua yang saat itu belum kembali ke pangkuan NKRI. Kapal yang digunakan dalam pertempuran itu adalah kapal perang RI Macan tutul, Kapal perang RI Harimau, dan Kapal perang Kumbang. Pada peristiwa tersebut telah gugur Laksamana muda TNI Yos Sudarso beserta 25 awak kapal sebagai kusuma bangsa,” ujarnya.

Saat mengisi penyuluhan tentang mitigasi bencana, ustadzah Diaz Muslima Qoirunnisa menjelaskan, Indonesia merupakan wilayah yang rawan bencana karena dilewati oleh dua lempeng bumi.

Indonesia merupakan wilayah yang rawan bencana, oleh sebab itu setiap siswa diharapkan mampu melek bencana. Minimal siswa tahu bencana yang dekat dengan mereka. Dengan demikian, siswa diharapkan mengerti apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana tersebut. Selain itu diharapkan siswa bisa siap siaga bencana,” ujarnya.

Kegiatan ini diawali dengan pembacaan puisi oleh Reyhan Aryo Elka Putra, siswa kelas XI IPS. Puisinya berjudul Pesan Sang Hyang Taya. Puisi ini menyampaikan pesan bahwa manusia harus tabah dan sabar dalam menghadapi bencana.

“Puisi ini saya ciptakan sendiri dan menceritakan apa yang harus manusia lakukan kalau menghadapi bencana, yaitu tabah dan sabar dan selalu berusaha untuk mendekatkan diri pada Allah SWT,” ujarnya.

Setelah pembacaan puisi, dilanjutkan dengan nonton film Krakatoa. Film ini tidak ditonton dari awal sampai akhir, tetapi ditonton pada bagian-bagian terjadi bencananya (gempa, tsunami, dan meletusnya gunung Krakatau) dan akibat dari bencana itu. Sesekali Diaz Muslima Qoirunnisa menjelaskan fenomena yang terjadi. Penjelasannya dikaitkan dengan keilmuan dan materi mitigasi bencana.

Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan tentang mitigasi bencana yang diisi oleh Diaz Muslima Qoirunnisa yang merupakan guru Geografi di SMA Muhammadiyah PK Kottabarat. Di akhir materi Diaz Muslima Qoirunnisa menghimbau, agar peserta menyisihkan uang untuk membantu korban bencana tsunami di Banten dan Lampung.

Pengurus IPM pun langsung bergerak mengedarkan kotak penggalangan dana untuk korban bencana tsunami. Dana yang terkumpul akan disalurkan melalui lazizmu. “Dana yang terkumpul akan kita salurkan ke korban bencana melalui lazizmu,” kata Zuhdiya.

Kegiatan ditutup dengan acara hiburan standup comedy oleh Jauza Daffa Kelas X IPA dan grup band Etnikopeca.

Peserta tampak senang dengan kegiatan ini. Selain hiburan, kegiatan ini juga memberikan manfaat berupa ilmu, dan bisa membantu korban bencana melalui penggalangan dana.

“Menurut saya kegiatan yang dilakukan oleh pengurus IPM ini sangat bagus. Bentuk acaranya meriah, dengan adanya pensi seperti pembacaan puisi, standup comedy, dan penampilan band Etnikopeca. Tidak hanya itu, acara ini juga bermuatan pengetahuan dengan adanya menonton film tentang meletusnya gunung Krakatau tahun 1883, kami menjadi tahu bahwa, bencana alam yang terjadi waktu itu memakan banyak korban jiwa maupun korban materi,” ujar Ardito Yunus kels XI IPA, salah satu peserta kegiatan ini.

Menurut Ardito, Diaz Muslima Qoirunnisa menjelaskan tentang mitigasi bencana yang membuat mereka mengerti tentang cara menghadapi bencana. Selain, penjelasan tentangn bencana apa saja yang dekat dengan kita.

“Sehingga kami mengerti apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana,” katanya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!