YOGYAKARTA,MENARA62.COM – Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Selasa (5/6/2025) menggelar kerja sama dengan prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam upaya memperkuat promosi kelas khusus olahraga bertajuk Pendampingan Promosi Kelas Khusus Olahraga Sekolah Muhammadiyah. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat UMY yang diketuai oleh Dr. Muria Endah Sokowati, dosen Ilmu Komunikasi UMY.
Workshop pendampingan dilaksanakan di ruang multimedia SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta dengan dihadiri oleh guru/humas/tenaga kependidikan yang menangani promosi tiap-tiap sekolahnya dari berbagai SMP dan MTs Muhammadiyah se-kota Yogyakarta, seperti SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta, SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta, SMP Muhammadiyah Mlati Sleman, SMP Muhammadiyah Imogiri Bantul, dan MTs Muhammadiyah Karangkajen.
Acara ini diawali dengan sambutan pengantar yang diberikan oleh Fajar Junaedi selaku sekretaris LPO PP Muhammadiyah dan dilanjutkan sambutan dari Suwahono, S. Pd., yang merupakan Kepala SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta selaku tuan rumah diselenggarakannya lokakarya.
Selanjutnya, kegiatan inti bersama narasumber Erwan Sudiwijaya, MBA., MM. yang merupakan dosen sekaligus sekretaris prodi Ilmu Komunikasi UMY diawali dengan perkenalan singkat peserta dan pemaparan materi secara ringkas mengenai pentingnya diferensiasi dalam membangun citra sekolah.
Peserta diajak untuk praktik langsung secara berkelompok melalui permainan Sell Ur Friend. Dalam setiap kelompok, peserta memiliki peran yang berbeda dengan tiga peran utama, yakni brand, strategy planner, dan observer. Peserta yang memerankan brand akan membawa informasi berupa data yang akan diketahui oleh observer—dengan menggunakan panca inderanya dan kemudian akan dicatat oleh planner.
Selanjutnya brand dari kelompok lain hadir sebagai kompetitor dan observer pun kembali mengidentifikasi data yang dibawanya untuk dicatat oleh strategy planner. Ketiga peran ini saling berkaitan dan berkesinambungan sehingga nantinya, peserta dapat membandingkan kedua data tersebut dan mendapatkan hasil berupa insight brand atau keunggulan brand serta diferensiasi yang dimiliki.
Sebelum sesi tanya jawab, peserta akan melakukan diskusi interaktif melalui presentasi singkat (pitching presentation) mengenai brand, messages atau pesan, dan strategi yang telah dirancang. Strategi ini akan sampai pada target audience melewati empat tahap, yakni awareness, intensif, desire, dan action. Permainan ini merupakan bentuk simulasi dan praktik di dunia nyata sekaligus menjadi latihan bagi para guru/humas/tendik untuk mempromosikan Kelas Khusus Olahraga (KKO) di sekolah masing-masing.
Sebagai penutup, peserta diberi kesempatan untuk bertanya kepada narasumber dengan sebagian besar pertanyaan terkait permasalahan di sekolahnya masing-masing. Adapun, Erwin menyebutkan bahwa promosi yang baik adalah promosi yang terjadi secara organik,
“Hubungan antara Kelas Khusus Olahraga (sekolah) dengan orang tua tidak berhenti ketika siswanya lulus karena promosi dapat dilakukan oleh orang tua yang anaknya mendapatkan fasilitas di sekolah. Hal tersebut merupakan pola komunikasi yang bagus dan organik sebab orang tua menjadi konsumen yang puas. Sebaliknya, ketika ada orang tua yang kecewa, maka harus diberikan solusi dan diberi pengertian mengenai tindakan yang dilakukan sekolah, sehingga promosi menjadi efektif,”paparnya.(AS)