27.8 C
Jakarta

Kereta Api Palembang-Lampung, Gunakan Biodiesel 20

Baca Juga:

PALEMBANG, MENARA62.COM — Lokomotif kereta api angkutan batu bara dan penumpang rute Palembang-Lampung, sudah menggunakan bahan bakar biodiesel 20 persen atau B20. Pengunaan biodiesel 20 peresen ini, untuk mendukung program pemerintah pemaksimalan penggunakan bahan bakar biomasa.

“Sejak tiga bulan terakhir sebagian lokomotif diuji coba menggunakan bahan bakar minyak (BBM) B20 dan sebagian lagi tetap menggunakan solar murni yang biasa digunakan selama ini atau B0,” kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang Aida, di Palembang, Jumat (18/5/2018), seperti dilansir Antara.

Saat mendampingi Tim Tes Penggunaan B20 pada Kereta Api dari Kementerian Energi Sumberdaya Mineral (ESDM), di UPTD Dipo Lokomotif Besar A Kertapati Palembang, Aida menjelaskan, berdasarkan uji coba tersebut penggunaan BBM biodiesel 20 tidak mempengaruhi kinerja mesin lokomotif dan lebih ramah lingkungan.

“Berdasarkan kondisi tersebut, uji coba akan dilanjutkan untuk periode tiga bulan berikutnya sebelum diputuskan pimpinan untuk penggunaan B20 secara permanen,” katanya.

Dia menjelaskan, dalam penggunaan B20 sebagai bahan bakar mesin lokomotif, Kementerian ESDM menyiapkan tim pendamping teknis dari ITB dan BPPT.

Tim teknis tersebut setiap hari melakukan evaluasi uji kinerja mesin lokomotif dan uji emisi setiap kali melakukan perjalanan baik di Depo Lokomotif Kertapati Palembang, Tanjung Enim, Sumsel maupun Depo Tarahan, Lampung.

Evaluasi rutin oleh tim teknis itu untuk mengecek kemungkinan dampak negatif dari penggunaan B20 dan mencegah terjadinya gangguan mesin lokomotif yang bisa mengakibatkan gangguan operasional pelayanan angkutan batu bara dan penumpang.

“Selama tiga bulan uji coba B20, mesin lokomotif dan filter bahan bakar berfungsi normal, tidak seperti uji coba penggunaan biodiesel generasi sebelumnya, filter harus diganti setiap satu bulan dan terjadi gangguan pada sejumlah komponen mesin lainnya,” ujar Aida.

Uji coba penggunaan BBM jenis biodiesel 20, sejauh ini tidak mempengaruhi operasional kereta api di wilayah PT KAI Divre III Palembang.

“Berdasarkan kajian teknis tersebut, sangat memungkinkan penggunaan B20 pada mesin semua lokomotif yang beroperasi melayani angkutan barang dan penumpang di wilayah Sumsel dan Lampung,” kata Aida.

Sementara Staf Ahli Menteri ESDM/Ketua Tim Tes B20 pada Kereta Api Dadan Kusdiana pada kesempatan itu menjelaskan, Tim Kementerain ESDM, BPPT, dan Institut Teknologi Bandung berupaya mewujudkan penggunaan biodiesel 20 persen pada kereta api secara permanen menggantikan penggunaan B0 atau solar murni.

“Jika B20 bisa digunakan dalam operasional transportasi angkutan darat tersebut dapat membantu penghematan penggunaan solar murni dan penyerapan produksi minyak sawit nasional,” kata Dadan.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!