MILAN, MENARA62.COM – Korban meninggal dunia akibat wabah coronavirus di Italia mencapai 10.000 lebih pada hari Sabtu (28/3/2020). Dengan kematian sebanyak itu, dipastikan Italia akan memperpanjang masa lockdown.
Para pejabat setempat dikutip dari Reutersn mengatakan dalam 24 jam terakhir, tercatat 889 pasien COVID-19 meninggal dunia. Ini adalah jumlah tertinggi kedua sejak epidemic muncul di Italia pada 21 Februari 2020. Angka kematian hingga kini mencapai 10.023 dan kasus baru yang terkonfirmasi sekitar 6.000, sehingga total pasien COVID-19 menjadi 92.472. Ini adalah jumlah kasus kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.
Jumlah itu akan lebih buruk tanpa dikunci secara nasional, lanjut pejabat setempat.
“Tanpa langkah-langkah ini, kita akan melihat angka yang jauh lebih buruk dan layanan kesehatan kita akan berada dalam keadaan yang jauh lebih dramatis. Kami akan berada dalam situasi yang tidak berkelanjutan, ”kata Angelo Borelli, kepala Perlindungan Sipil kepada media.
Italia, merupakan negara di wilayah barat yang berlakukan lockdown dengan ketat setalh wabah menyerang negara tersebut pada lima pekan lalu. Dengan kebijakan tersebut diharapkan Jumat pekan depan akan terjadi penurunan kasus secara siginifikan.
“Ada elemen yang membuat kami percaya bahwa semua akan berakhir dengan ketentuan lockdown yang akan selesai 3 April bisa ditunda,” kata Menteri Perindustrian Stefano Patuanelli pada stasiun televisi Italia Rai.
Wilayah Lombardy, yang telah menanggung penyebaran terburuk, mencatat 542 kematian baru, sehingga jumlah totalnya menjadi 5.944.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan pada konferensi pers setelah angka dirilis bahwa ia telah menyetujui paket baru 4,7 miliar euro ($ 5,24 miliar) dari langkah-langkah untuk membantu mereka yang paling terpukul, termasuk voucher belanja dan paket makanan.