SURABAYA, MENARA62.COM– Dalam upayanya melayani daerah 3T, Lazismu terus berupaya meningkatkaan sumbangsihnya melalui berbagai kegiatan. Terbaru, melalui Lazismu Jawa Timur, Lembaga Amil Zakat di bawah ormas Muhammadiyah ini melakukan pengadaan 5 unit perahu fiber untuk kepentingan masyarakat di daerah 3T.
Lazismu Jawa Timur mengirimkan 5 unit perahu fiber ke tiga titik. Antara lain Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Mamuju, Sulawesi Barat, dan Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur. Perahu yang dikirimkan sejak Selasa (24/8) tersebut diperkirakan tiba di Kalimantan dan Sulawesi pada awal bulan September.
Lazismu memberikan masing-masing 2 perahu kepada Lazismu Banjarmasin dan Lazismu Mamuju, dan 1 unit perahu di Bawean. Di Banjarmasin, perahu tersebut akan digunakan untuk antisipasi bencana banjir, mengingat sebelumnya terjadi banjir besar di sebagian wilayah Kalimantan Selatan termasuk Banjarmasin.
“Waktu banjir besar di Kalimantan Selatan dulu kita langsung galang dana. Hasilnya kemudian kita belikan perahu untuk mengantisipasi jika nanti ada banjir lagi,” ujar Adityo Yudono, Sekretaris Lazismu Jawa Timur kepada media.
Ia menyebut bahwa di Kalimantan merupakan daerah yang memiliki banyak sungai dan masyarakat menggunakan jalur sungai untuk pergi ke beberapa daerah. Sehingga, perahu tersebut juga bisa digunakan sebagai sarana transportasi bagi kepentingan Lazismu Banjarmasin dan kepentingan masyarakat umum.
Sementara itu, di Mamuju, perahu tersebut akan digunakan untuk dakwah di pulau-pulau sekitar Mamuju. Perahu dapat digunakan oleh Lazismu untuk mengirimkan bantuan ke pulau-pulau lain, atau mengirim ustadz-ustadz yang sedang melakukan tugas dakwah di sana.
Adityo menyebut bahwa sebelumnya, ketika terjadi gempa di Mamuju, pihaknya telah menyalurkan bantuan sebesar 500 juta rupiah melalui Lazismu PP Muhammadiyah untuk pembangunan hunian sementara (huntara).
“Perahu fiber dibuat di Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Banyuwangi. Perahu fiber tersebut dilengkapi dengan mesin tempel Yamaha 15pk. Harga perahu 12 juta, mesinnya 28 juta, ditambah ongkos kirim. Kurang lebih per perahu 50 juta. Dikirim ke penerima manfaat melalui jalur laut,” imbuhnya.
Ia berharap perahu tersebut bisa bermanfaat, bisa menjangkau kawasan-kawasan terpencil, dan bisa digunakan untuk evakuasi sekaligus mengirim logistik ketika terjadi bencana banjir. Bahkan, menurutnya, perahu tersebut dapat juga digunakan untuk wisata.
Program layanan Lazismu ke daerah 3T terus dilaksanakan dalam upaya mempercepat perimbangan kesempatan bagi masyarakat di sana. Berbagai program telah dilaksanakan seperti, pemberian bantuan lampu tenaga surya di NTT hingga pemberdayaan masyarakat di kepulauan Maluku dan Papua. (*)