29.8 C
Jakarta

Life is Too Short

Baca Juga:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(Q.S Al-Hasyr 18)

Hidup ini sangat singkat. Waktu bergerak begitu cepat. Setiap saat, selalu saja ada yang hadir dan mangkat. Setiap waktu, ada yang datang dan berlalu. Ya, inilah hidup. Tak ada yang abadi. Ada kelahiran ada kematian. Ada keriangan ada kesedihan. Ada tawa bahagia ada tangis derita. Ada harapan ada kekecewaan.

Adalah sunnatullah belaka semua yang kita jalani, alami dan rasakan. Adalah skenario Tuhan semua yang berlaku dalam hidup ini. Tugas utama kita adalah menjalani hidup dan kehidupan dengan tetap mengindahkan aturan Tuhan, melakukan yang terbaik, berikhtiar maksimal, disertai untaian doa yang tak kenal henti kepada Sang Maha Pemberi, serta kepasrahan total kepada-Nya.

Hidup ini sangat singkat. Ajal kita begitu dekat. Setiap saat, Izrail siap memutus nikmat hidup tanpa perlu mengirim pesan singkat kepada si calon mayat. Ketika tiba saat yang tepat untuk kita kembali ke hadirat Ilahi, tak ada interupsi yang mampu menghentikan meski beberapa detik saja. Jika sudah waktunya mangkat, tak bisa ditunda walau sesaat. Siap tidak siap kita harus segera berangkat.

Life is too short. Ya, hidup ini sangat singkat. Sudahkah kita bergiat untuk menyiapkan bekal terbaik yang akan kita bawa menempuh perjalanan panjang yang entah sampai kapan itu?

Ayat yang penulis kutip di awal tulisan ini hendaknya menggugah kesadaran kita, bahwa selain hidup di dunia fana yang singkat ini, ada kehidupan yang abadi di akhirat nanti. Dan agar kehidupan di sana nanti diliputi kebahagiaan, ada bekal yang harus dipersiapkan.

Jika ketika hidup di dunia yang sangat singkat ini saja kita menyiapkan bekal masa depan, bekerja sepenuh tenaga mengumpulkan pundi-pundi materi, menumpuk investasi, agar kelak kita bisa menikmati hidup penuh ketenangan dan kebahagiaan, apatah lagi untuk hidup abadi di akhirat nanti. Sudahkah kita menyiapkan bekal untuk kehidupan di sana?

Jawaban atas pertanyaan ini kembali kepada diri kita masing-masing. Akankah kita terus terbuai dan terlena dengan kehidupan dunia, hingga melupakan masa depan hidup kita di akhirat sana? Ataukah kita sadar sepenuhnya bahwa hidup di dunia ini hanya sementara saja, sehingga kita mempersiapkan bekal terbaik untuk kita bawa ke kehidupan abadi di akhirat nanti?

Mari kita renungkan bersama.

Ruang Inspirasi, Ahad, 4 April 2021.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!