33 C
Jakarta

LPDB – KUMKM Targetkan Pembiayaan Sektor Pertanian 30 %

Baca Juga:

Denpasar, MENARA62.COM. Untuk memenuhi pembiayaan disektor pertanian bagi pelaku koperasi usaha mikro kecil dan menengah (KUMKM), Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir – Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB – KUMKM) mentargetkan portofolio pembiayaan hingga akhir tahun 2019 sebesar 30 % persen. Dengan jumlah pembiayaan tersebut, Direktur Utama LPDB – KUMKM, Braman Setyo, dalam acara rapat koordinasi nasional (rakornas) Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Denpasar – Bali, Selasa (20/8/2019) kemarin, berharap agar sektor pertanian mampu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Diakui oleh Dirut LPDB – KUMKM, potensi ekonomi di sektor pertanian sangat besar sekali, apalagi Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Namun karena rasa keengganan lembaga keuangan dalam menyalurkan kredit disektor tersebut membuat sektor pertanian kurang populer dalam pembiayaan perbankan. Persoalan itu dikaji secara mendalam oleh LPDB, untuk dicarikan solusi permasalahannya, sehingga mitigasi risiko pembiayaan sektor pertanian bisa diatasi.

“Ini sudah kami lakukan bersama dengan PT Jamkrindo sebagai perusahaan penjamin. Sehingga pembiayaan pertanian di LPDB menjadi salah satu perioritas sektor riil yang ada selama ini,” tutur Braman Setyo.

Sektor – sektor pembiayaan yang dilakukan oleh LPDB – KUKM, sejauh ini lebih pada koperasi simpan pinjam dan koperasi syariah, produksi dan riil. Dengan pembiayaan sektor pertanian, LPDB berharap mampu menjalankan program pemerintah dalam melaksanakan Nawa Cita.

Untuk mengkongritkan pembiayaan pertanian, LPDB KUKM diwakili Dirut LPDB KUMKM bersama Pemuda Tani HKTI yang diwakili oleh Ketuanya, Rina Saadah Adisurya. Dengan disaksikan oleh Menteri Olah Raga, Imam Nahrawi, Sekertaris Jenderal HKTI,Mayjen (Purn) Bambang Budi Waluyo dan Ketua Fatayat NU, Anggia Ermarini.

Kemudian disela acara, Ketua Pemuda Tani HKTI, Rina Saadah Adisurya, menegaskan, bahwa reformasi agraria yang menjadi kebijakan presiden Jokowi harus terus dilanjutkan karena berorientasi pada kesejahteraan para petani Indonesia. Untuk meningkatkan daya saing produk pertanian, ia mengajak agar para petani Indonesia lebih berinovatif. ” Untuk itu diperlukan sumberdaya manusia petani yang benar – benar unggulan. Maka saya berharap kepada anak – anak muda untuk konsen dalam mengembangkan bisnis di pertanian.

Selain memberikan rekomendasi kebijakan pertanian kepada pemerintah, Rina mengajak kemiteraan dengan LPDB, agar bisa menyebar keseluruh jaringan HKTI diseluruh Indonesia. Sehingga kedepan diharapkan antara jumlah lahan pertanian dan jumlah kebutuhan pangan penduduk Indonesia bisa linier. “Tak seperti saat ini yang kita rasakan,” tandasnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!