26.9 C
Jakarta

Mahatir Mundur

Baca Juga:

Politik memang kejam, bagi orang yang punya hati? Ini sempat dilontarkan oleh salah satu kader Partai Amanat Nasional (PAN) ketika Soetrisno Bachir, Ketua Umum PAN setelah Amien Rais memimpin, dilengserkan. Ia memang diganti dalam proses kongres PAN. Namun, pada saat akhir kepemimpinannya di PAN itu, ada yang proses yang cukup menyakitkan.

Ingatan itu seakan terlontar kembali pada proses yang dianggap menyakitkan oleh sebagaian kader PAN pada kongres PAN terakhir, pada pertengahan Februari ini.

Ingatan tentang kejamnya proses politik inilah, yang kini terlontar dari salah satu pendukung Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad. Kegetiran itu terjadi ketika Mahathir menyatakan mundur dari posisinya sebagai PM. Sebagian pengamat politik, menilai proses ini merupakan buntut dari perseteruan panjang dengan lawan politiknya, Anwar Ibrahim.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (24/2/2020). Reuters melansir, surat pengunduran diri Mahathir telah disampaikan kepada Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Abdullah, pada pukul 13.00 waktu Kuala Lumpur. Partai Mahathir, yakni Pribumi Bersatu, juga keluar dari koalisi pemerintahan, Pakatan Harapan.

Keputusan pahit ini, diambil Mahatir setelah partainya dikabarkan berencana membentuk pemerintahan baru tanpa melibatkan Anwar Ibrahim, Ahad (23/2/2020). Ini bak melanggar etika politik yang sebelumnya menjadi kesepakatan. Ketika etika dilanggar, sebagian pendukung Anwar Ibrahim marah dan menagih janji Mahatir yang dianggap ingkat janji.

Seperti dilansir Aljazeera.com, Anwar dan Mahathir bersatu dalam pemilihan umum 2018 untuk mendepak UMNO, yang sebelumnya selalu mendominasi koalisi Barisan Nasional dan berkuasa di Malaysia selama enam dekade. Strategi Anwar-Mahathir ini berhasil menyingkirkan Perdana Menteri Najib Razak dari kursinya.

Namun, koalisi partai yang dianggap sebagai kelompok hijau ini, tetap menyimpan bara dalam sekam.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!