JAKARTA – Relawan yang hendak terjun ke area gempa di Sulawesi Tengah perlu menyiapkan diri sebaik mungkin. Terutama persiapan fisik yang prima untuk memberikan pertolongan di sana.
Bagi para relawan ataupun tenaga bantuan yang akan turun ke Palu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI dr. Anung Sugihantono memberikan 3 hal penting yang perlu diperhatikan oleh tim yang akan bertugas ke lokasi pasca bencana di Palu.
“Yang pertama, tentu harus kita pahami itu adalah daerah endemis malaria. Sempatkan minum prophylaxis obat malaria meski tidak di semua daerah di sana adalah daerah endemis,” kata dr. Anung dalam siaran persnya Jumat (5/10).
Menurut dr. Anung, beberapa daerah di sekitar Palu, seperti Donggala dan Parigi Moutong, merupakan daerah endemis malaria meski endemisitasnya rendah. Namun pada saat perubahan ekosistem pasca bencana, vektor juga akan terpengaruh.
“Harus menjadi perhatian terhadap malaria yang ada di sana, terutama juga karena ada vektor dan ada relawan yang barangkali berasal dari daerah-daerah lain yang carrier, itu juga harus menjadi perhatian kita semuanya,” terang dr. Anung.
Hal penting yang kedua, adalah maksimalkan penggunaan alat pelindung diri, seperti sepatu boot, sarung tangan karet, masker, dan kacamata pelindung.
“Ini harus jadi perhatian. Itu akan menjadientry point dari penyakit yang akan kita hadapi disana,” terangnya.
Ketiga, persiapan yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi. Berkenaan dengan higiene sanitasi yang belum ideal, kata Anung, bagi relawan atau bagi tenaga kesehatan yang akan ke sana, pastikan bisa mandiri dengan hal-hal semacam ini.
“Artinya apakah kita harus menyiapkan air bersih sendiri sampai batas tertentu untuk kepentingan kita, itu harus kita pastikan. Meski demikian kita juga mempunyai beberapa cara inovatif seperti menyediakan penjernih air cepat, bukan untuk minum tapi bisa untuk mandi, cuci. Kita menyiapkan hal-hal yang harus dikelola sendiri. Jangan meminta tolong kepada teman-teman daerah yang saat ini masih sibuk dengan evakuasi,” tegasnya.