27.3 C
Jakarta

Mengenal Generasi Millennial, Aktor Kini Dan Masa Depan Indonesia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Generasi millennial akan menjadi aktor utama Indonesia masa kini dan yang akan datang. Dengan jumlah yang cukup besar, mereka akan menjadi pemimpin masa depan, dan menjadi penentu Indonesia sekian tahun yang akan datang.

Karena itu, kebijakan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah saat ini semestinya harus memahami karakter generasi millennial tersebut.

“Dengan memahami karakter generasi millennial maka tentu kebijakan pembangunan akan lebih efektif dan berhasil,” kata Hasanuddin Ali, CEO Alvara Research saat peluncuran buku Millennial Nusantara, Rabu (28/9/2017).

Menurut Hasanuddin, generasi millennial memiliki tiga karakteristik utama yakni connected, creative dan confidence (3c). Connected  karena mereka adalah pribadi yang pandai bersosialisasi terutama dalam komunitasnya. Mereka juga aktif berselancar di media sosial dan internet.

“Generasi millennial sangat aktif menggunakan media sosial. Rata-rata setiap lima menit sekali mereka menengok internet atau telepon selulernya, ada pesan masuk atau tidak ada. Jadi sudah kecanduan internet,” tambah Hasanuddin.

Karakteristik kedua adalah creative, dimana generasi millennial merupakan orang-orang yang berpikir out of the box, kaya akan ide dan gagasan serta mampu mengkomunikasikan ide dan gagasannya dengan baik.

Mereka boleh dikatakan sebagai generasi kreatif. Sebagai buktinya, saat ini industri kreatif yang dimotori anak-anak muda berkembang pesat.

Karakteristik ketiga adalah confidence, dimana generasi millennial adalah orang-orang yang sangat percaya diri, berani mengemukakan pendapat dan tidak sungkan berdebat melalui media sosial.

Diakui Hasanuddin, ketiga karakteristik tersebut sangat berpengaruh pada perilaku mereka sehari-hari. Misalnya mereka lebih percaya pada informasi yang sifatnya interaktif, lebih memilih ponsel dibanding menonton televisi dan mereka cenderung tidak loyal terhadap tempat bekerja.

Bagi dunia bisnis dan ekonomi, kehadiran generasi millennial harus disambut positif. Kegemaran mereka terhadap internet dan media sosial merupakan potensi bisnis yang harus dimanfaatkan dengan baik.

“Pola konsumsi berbasis internet harus diantisipasi oleh perusahaan, termasuk tumbuhnya kelas menengah yang memang memiliki kegemaran berbelanja, traveling dan kegiatan lainnya,” jelas Hasanuddin.

Termasuk juga bagi para politikus, dimana tahun 2018 dan 2019 akan menjadi tahun politik di Indonesia. Dengan memahami generasi millennial maka para politisi bisa membaca tren politik yang diinginkan para generasi millennial ini.

Buku  yang terdiri atas 6 bagian tersebut diakui Junaidi, Assisten Deputi Wawasan PemudaKemenpora sangat penting untuk dibaca dan dipahami oleh mereka yang memang berkecimpung dalam kegiatan pembangunan. Sebab melalui buku ini kita akan dibukakan mata dan pengetahuannya tentang bagaimana, siapa dan apa generasi millennial.

“Membangun, membuat kebijakan tentu harus paham sasarannya, dan buku ini memberikan informasi lengkap,” katanya.

Senada juga dikatakan Walikota Tangerang Arief R Wismansyah. Ia mengaku menggunakan hasil riset dari Alvara ini untuk menyusun kebijakan pembangunan di Kota Tangerang.

Buku Millennial Nusantara yang ditulis bersama Lilik Purwandi, peneliti senior Alvara, terdiri atas 6 bagian. Bagian pertama membahas demografi millennial Indonesia, bagian kedua penggunaan internet dikalangan generasi millennial, bagian ketiga memotret karakter mereka, bagian keempat membahas sisi keuangan generasi millennial, bagian kelima terkait sikap politik dan bagian keenam memotret sisi religius generasi millennial.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!