28 C
Jakarta

Mengenal Masjid Raya Al-Falah Sragen

Satu-satunya Masjid Tujuan Wisata Muktamar ke-48 Muhammadiyah

Baca Juga:

Setelah Masjid Jogokariyan Yogyakarta menjadi perbincangan hangat karena manjemen masjidnya, sekarang giliran Masjid Raya Al-Falah Sragen yang jadi perbincangan. Masjid Raya Al-Falah jadi perbincangan karena program-programnya yang unik.

Masjid Jogokariyan Yogyakarta dan Masjid Raya Al-Falah Sragen, dapat diibaratkan sebagai kakak beradik karena berasal dari ruh dan spirit yang sama. Berawal dari menghadirkan pembicara Ustadz Muhammad Jazir selaku takmir Masjid Jogokariyan, membuat seluruh takmir masjid Al-Falah bersemangat untuk bersama-sama mengurus masjid dan memajukan masjid secara profesional.

Masjid Raya Al-Falah pertama kali didirikan di atas tanah pemberian dari PG Mojo Sragen di tahun 1956. Takmir masjid yang ditunjuk saat itu adalah para aktivis Muhammadiyah Sragen, yang kemudian menamai masjid dengan sebutan Masjid Al-Ittihad.

Pada tahun 1960-an, Masjid Raya Al-Falah diajukan pada lomba manajemen masjid tingkat provinsi oleh Pemerintah Kabupaten Sragen. Kegiatan ini, menyebabkan perpindahan kepemilikan lahan. Kepemilikan tanah masjid dibalik nama menjadi milik Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.

Tahun 2000 lewat SK Bupati H.R Bawono memutuskan, pemakmuran Masjid Raya Al-Falah diberikan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sragen, selaku penanggungjawab pemakmuran masjid. SK tersebut menunjuk Drs H Sauman sebagai ketua takmir.

Pada Tahun 2015, terjadi pembaharuan SK Takmir Masjid Raya Al-Falah Sragen. Perubahan dari Sauman kepada Kusnadi ikhwani SP sebagai ketua takmirnya. Langkah ini didukung oleh tokoh muda Muhammadiyah yang mencintai masjid.

Karyawan

Masjid Raya Al-Falah Sragen, saat ini memiliki 35 Karyawan. Mereka di gaji secara profesional. Karyawan itu terdiri dari petugas keamanan 5 personil, petugas kebersihan 6 personil dan Brigade Bersih Masjid 5 personil. Semua karyawan tersebut di gaji setara UMK.

Disamping itu, masih ada lagi beberapa divisi yang ada di masjid Raya Al Falah Sragen. Divisi itu seperti, tim IT, pengelola BUMM dan juga beberapa pos managerial.

Di Masjid Raya Al-Falah Sragen ini tak pernah sepi, selalu ada berbagai kegiatan. Meski di luar Bulan Ramadan, jamaah shalatnya selalu ramai. Hal ini menarik perhatian Muslim dari dalam maupun dari luar daerah Sragen. Apalagi, posisi masjid ini terletak di Jalan Utama Kota Sragen. Tidak heran, jika banyak musafir yang memanfaatkan masjid ini sebagai tempat beristirahat.

Program-program unggulan Masjid Raya Al-Falah Sragen adalah:
1. Meng-nol-kan bahkan pernah meng-minus-kan saldo tiap akhir bulan
2. Menyediakan buka puasa dan sahur ramadhan 2000 porsi
3. Menyediakan buka puasa Senin dan Kamis
4. Minuman gratis selalu tersedia untuk jamaah
5. Memberangkatkan umroh bagi jamaah sholat terawih yang paling rajin sholat
6. Layanan Brigade Bersih Masjid, yang melayani pembersihan Masjid-masjid sekitar Sragen
7. Menggaji seluruh karyawan (Abdi Dalem Masjid)
8. Memberikan hadiah sepeda motor bagi jamaah sholat subuh terajin
9. ATM beras untuk kaum dhuafa
10. Mengganti barang yang hilang didalam masjid
11. Parfum Gratis selalu tersedia
12. Penitipan barang Gratis dangada petugas jaganya
13. Pemberdayaan PKL sekitar masjid
14. Makan gratis setelah Kajian Subuh Ahad
15. Streaming Kajian di medsos Masjid Raya Al-Falah Sragen
16. Layanan EO Wedding/pernikahan
17. Mendirikan Badan Usaha Milik Masjid (BUMM)

Berikut adalah beberapa program-program unggulan Masjid Raya Al-Falah Sragen. Dengan terselenggaranya program-program tersebut, takmir/pengurus mengharapkan masjid menjadi pusat peradaban. Masjid mampu menjadi tempat kegiatan keislaman dan kemasyarakatan. Sebagaimana slogan Masjid Raya Al-Falah “Dari Masjid Kita Bangkit”.

Penulis: Kusumo

Mobil brigade bersih masjid.
Buka puasa bersama
- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!