28.4 C
Jakarta

Menikmati Sisa Musim Gugur

Baca Juga:

Musim dingin telah tiba, tetapi musim gugur masih menyisakan jejaknya. Inilah hari pertama kami liburan lengkap bersama anak-anak. Bertepatan hari pertama libur sekolah di Australia, karena hari Sabtu. Sebenarnya ini adalah libur panjang tiga hari sampai Senin sebab libur nasional Australia.

Kami memilih kebun raya Wollongong atau “Botanic Garden Wollongong”, tak jauh dari rumah. Sekitar 300 meter saja, lima menit jalan kaki sudah tiba disana. Lokasinya berada persis di depan pintu gerbang masuk kampus University of Wollongong, bersebelahan dengan jalan raya.

Kebun ini cukup luas, mungkin mencapai empat kali luas kampus UIN Alauddin Makassar Samata Gowa. Pagi-pagi kami sudah ke sana. Kami bawa bekal nasi goreng sebagai menu sarapan. Mengambil satu meja di bawah pohon maple dengan autums leaves yang ikonik itu.

Masuk ke dalam kebun tak membayar aias gratis, termasuk semua fasilitas di dalam seperti toilet dan taman bermain anak-anak. Tak ada penjagaan di pintu gerbang. Bahkan kami tak melihat ada satu orang pun petugas.

Tiba di taman, sudah ada beberapa keluarga yang mengkavling meja. Rata-rata dengan anak-anak mereka yang berusia balita. Ada juga turis dari luar negeri berperawakan Arab, India, China dan Jepang.

Dalam kebun ini, terdapat banyak jenis pohon dan bunga. Ada juga kolam ikan walaupun tidak luas. Ramai burung putih dan biru terbang di atasnya. Ada juga sejenis itik dan angsa.

Semakin matahari menampakkan sinarnya, semakin ramai warga yang datang. Diantaranya ada yang mengambil gambar bunga-bunga. Ada juga yang foto bersama keluarga. Anak-anak berkejaran di atas taman yang hijau seluas mata memandang. Sebagian lagi main luncur dan manjat-manjat di taman bermain.

Bunga-bunga poppy, bunga ros, dengan berbagai warna memanjakan mata memandang. Tampak pula pohon kurma dengan buah yang belum matang. Daun-daun autumn terbang berguguran menerpa makanan kami. Dua tiga lembar higgap di atas kepala.

Beberapa burung camar putih mendekat meminta makanan kepada kami. Di ketinggian langit penerjun baru melompat dari pesawat. Semakin dekat semakin kelihatan payung udaranya meski jaraknya cukup jauh.

Gemercik air dari kolam karena itik yang kejar-kejaran di atasnya, membuat suasana semakin indah. Anak-anak bersama ibunya main bola kasti. Pasangan suami istri hilir mudik mendorong bayinya dalam kereta.

Inilah taman yang indah dan nyaman. Sengaja dibuat dan dipelihara oleh negara. Semuanya diperuntukkan untuk warga maupun warga lainnya. Kami harus segera pulang ke rumah. Langit sudah mulai gelap. Menandakan hujan mungkin akan segera turun.

Penulis: Haidir Fitra Siagian
Botanic Garden Wollongong, Sabtu (8/6/2019) ba’da duhur.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!