JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya akan mengkaji ulang penerapan Kurikulum Merdeka yang saat ini diberlakukan. Kurikulum yang digagas era Menteri Nadiem Makarim tersebut hingga kini masih menuaai pro dan kontra.
Usai menggelar serah terima jabatan dengan Mendikbudristek 2019-2024 Nadiem Makarim di di Plaza Insan Berprestasi Kantor Kemendikdasmen, Abdul Mu’ti menjelaskan Kurikulum Merdeka tergolong masih sangat baru. Meski sudah diberlakukan secara nasional, namun faktanya masih ada sekolah yang belum menerapkannya.
BACA JUGA:Â Abdul Mu’ti : Islam adalah Agama yang Memiliki Keberpihakan pada Perempuan |
“Jadi kita lihat lah, kita tidak akan buru-buru mengambil kebijakan. Apalagi memang ada polemik yang sekarang ini juga memang masih terus terjadi di masyarakat,” katanya, Senin (21/10/2024).
Sebelum mengambil kebijakan, Mu’ti berjanji akan mendengarkan terlebih dahulu masukan terkait Kurikulum Merdeka baik dari internal Kementerian, dari pakar, akademisi maupun masyarakat. Namun ia akan memastikan bahwa semua kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dikdasmen akan berpijak pada kepentingan dan aspirasi masyarakat. Dan yang terpenting lagi, kebijakan pendidikan nantinya juga bisa menjadi bagian dari aktualisasi dan realisasi program Presiden Prabowo.
BACA JUGA:Â Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti Sebut PWM DKI Jakarta Jadi Jantungnya Muhammadiyah Indonesia |
Selain soal Kurikulum Merdeka, beberapa hal juga akan dikaji ulang seperti kebijakan meniadakan ujian nasional, penerapan zonasi pada PPDB dan lainnya. “Nanti kita lihat semuanya secara sangat seksama dan kami akan sangat berhati-hati,” ujarnya.
Sebelumnya Nadiem Makarim berharap menteri pendidikan baru di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan Kurikulum Merdeka yang merupakan program andalannya.
“Kalau bisa melanjutkan Merdeka Belajar, dan pasti sukses menteri berikutnya,” kata Nadiem di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (18/10).