31.7 C
Jakarta

Mitsuo Nakamura: Muhammadiyah Perlu Menjaga Intelektualitasnya

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Prof Mitsuo Nakamura berharap, warga Persyarikatan Muhammadiyah diminta untuk tetap menjaga intelektualitas dan menjadi organisasi Islam yang mencerdaskan.

Pandangannya itu disampaikan dalam bedah buku karyanya yang berjudul Bulan Sabit Terbit di Atas Pohon Beringin: Studi Tentang Pergerakan Muhammadiyah di Kotagede Sekitar 1910-2010 karya Prof Mitsuo Nakamura, di Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Jumat (6/10/2017).

Bedah buku ini sendiri diselenggarakan oleh Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ciputat.

Buku tersebut, merupakan karya monumenal tentang Muhammadiyah yang merupakan penyempurnaan dan penambahan naskah dari judul yang hampir sama dan pernah terbit tahun 1983. Tambahan naskah tersebut di antaranya tentang perkembangan aktivisme Muhammadiyah dan kegiatan warga Kotagede yang terjadi pada tahun 1972-2010.

Bagi Muhammadiyah, menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Prof Mitsuo sudah seperti warga persyarikatan Muhammadiyah. Ia mengenal secara mendalam tentang Muhammadiyah. Ia melihat masalah yang sedang dihadapi Muhammadiyah setelah berusia 100 tahun. Masalah yang dihadapi sangat besar dan mendalam. Maka untuk mengatasinya mungkin diperlukan energi dan pemikiran yang cukup besar dan mendalam.

Haedar Nashir juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof Mitsuo. Menurutnya, karya Prof Mitsuo merupakan sumbangan sangat besar untuk Muhammadiyah lewat penelitiannya yang sangat fenomenal.

“Beliau melakukan penelitian terhadap Muhammadiyah, telah banyak juga membuka wawasan dan cakrawala orang luar tentang Muhammadiyah,” ujarnya.

Prof Mitsuo berpesan pada warga persyarikatan Muhammadiyah, yang paling penting Muhammadiyah tetap mengambil sikap sebagai pencerah terhadap masyarakat berdasarkan akal sehat. “Muhammadiyah perlu mempertahankan sebagai organisasi Islam yang mencerdaskan,” kata Prof Mitsuo dalam diskusi bedah buku karyanya yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Ia berharap, Muhammadiyah bisa mengatasi tantangan besar era sekarang. Warga Muhammadiyah disarankan agar tidak mudah terbawa emosi seperti yang nampak baru-baru ini. Wajah Muhammadiyah harus mempertahankan sikap pemikir secara independen.

Prof Mitsuo menceritakan, Bulan Sabit Terbit di Atas Pohon Beringin merupakan hasil kerja sama dirinya dengan masyarakat Kotagede Yogyakarta pada khususnya Muhammadiyah dan Aisyiyah. Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Kotagede memperbolehkannya menghadiri pengajian, pertemuan pengurus dan keluarga saat melakukan observasi.

“Jadi, buku ini boleh dikatakan produk internal dan pihak Muhammadiyah di Kotagede,” ujarnya.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!